Tahun 2021, Ekonomi Indonesia akan Tumbuh 4 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perkembangan ekonomi sepanjang 2020 menandai kontraksi pertama sejak krisis keuangan Asia di akhir 1990-an. Vaksin akan menjadi andalan tahun ini untuk memungkinkan dimulainya normalisasi.

Ekonom Bank DBS Radhika Rao memberikan catatan yang menggembirakan bahwa arus modal kembali masuk di tengah buffers eksternal yang membaik, dan harapan tinggi akan reformasi struktural yang diumumkan pada puncak pandemi. Untuk 2021, Radhika mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi di empat persen.

“Kebijakan moneter dan fiskal kemungkinan tetap kolaboratif seperti 2020, dengan Bank Indonesia memperpanjang bias dovish-nya (menjaga kesempatan untuk menurunkan suku bunga jika dibutuhkan nanti), kondisi pembiayaan yang kondusif, pertumbuhan kredit turun, dan program pinjaman berjalan lancar,” ujarnya, Sabtu, 13 Februari 2021.

Sementara itu, Ekonom Bank DBS Philip Wee memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan bertahan di kisaran Rp 14 ribu sampai dengan Rp 14.500 per USD pada 2021-2022. Perkiraan ini sejalan dengan tren resesi global sebelumnya.

Pertama, rupiah terhadap USD turun tajam setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) memberikan stimulus untuk menstabilkan pasar keuangan global. Kedua, rupiah terhadap USD mengalami konsolidasi setelah the Fed berjanji untuk menjaga kebijakan moneter yang longgar dalam mendukung pemulihan ekonomi AS. ”Sejarah juga memperingatkan bahwa begitu pemulihan AS dinilai sudah cukup baik, rupiah akan rentan terhadap ekspektasi arah kebijakan Fed, kurva imbal hasil obligasi AS yang naik, dan akhirnya kenaikan suku bunga oleh Fed,” kata Wee.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini