Sumut Darurat Virus Kolera, Puluhan Ribu Babi Mati di 16 Kabupaten

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Virus hog cholera atau kolera babi menyerang provinsi Sumatra Utara. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatra Utara mencatat hingga Sabtu 7 Desember 2019, 22.985 ekor babi mati.

“Sampai saat ini, kematian babi positif karena hog cholera. ASF masih menunggu dari menteri pertanian,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Sumut Mulkan Harahap seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebut angka 22.985 babi yang mati tersebut menyebar di 16 kabupaten, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing Tinggi, Siantar, dan Langkat.

Menurut dia, dari 16 Kabupaten yang terdapat kematian babi, Deli Serdang memiliki kasus tertinggi sebanyak 6.997 ekor, sedangkan yang tercatat kematian paling sedikit di Pematang Siantar sebanyak 12 ekor.

“Padahal sebenarnya kematian babi akibat hog cholera pertama kali diketahui terjadi di Dairi pada tanggal 25 September,” ujarnya.

Mengantisipasi peningkatan angka kematian babi, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menyemprotkan disinfektan, membuka posko, penguburan bangkai babi, dan mencegah masyarakat membuang bangkai babi secara sembarangan.

“Kami masih terus melakukan sosialisasi, penguburan tetap terhadap bangkai babi,” katanya.

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini