Sukses dengan Train to Busan, Korea Siapkan Serial Zombi Baru yang Lebih Ekstrem

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Serial zombie terbaru bakal di produksi oleh Korea Selatan dengan judul All of Us are Dead. Serial tersebut merupakan adaptasi dari kartun web terkenal Now at Our School.

Dead akan menceritakan sekelompok siswa sekolah menengah yang harus berhadapan dengan situasi ekstrem akibat penyebaran virus zombi.

Serial Dead akan disutradarai Lee JQ yang sebelumnya dikenal lewat Beethoven Virus, Damo: The Police Legendary Woman, serta Intimate Strangers. Ia akan bekerja sama dengan sutradara Kim Nam-su serta penulis Chun Sung-il.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea sedang menikmati pembuatan konten-konten mengenai zombi salah satunya adalah Train to Busan yang menjadi film horor Korea terlaris sepanjang masa.

Kecintaan itu ditambah dengan fokus Netflix berekspansi ke konten-konten Korea menghasilkan serial zombi zaman kerajaan, Kingdom, yang juga diterima amat baik oleh penonton di banyak negara.

Kingdom menjadi salah satu konten Korea terlaris, selain Crash Landing On You, di layanan streaming tersebut.

Sementara itu, serial Dead bakal diproduksi jTBC Studios bersama Film Monster dan ditayangkan ke seluruh dunia secara eksklusif di Netflix tanpa perilisan lokal di Korea. Namun, sampai saat ini belum terdapat keterangan terbaru mengenai waktu perilisan serial ini.

“Netflix telah mengumumkan kerja sama dengan banyak produser Korea seperti CJ ENM dan Studio Dragon untuk mengamankan konten kompetitif ini,” tulis laporan Dewan Perfilman Korea seperti dilansir Variety.

Hal ini diumumkan kurang dari sepekan pengumuman Time to Hunt batal ditayangkan global pada 10 Maret.

Padahal, film yang dibintangi Choi Woo-shik, Lee Je-hoon, Ahn Jae-hong, serta Park Jung-min tersebut diperkirakan menjadi film Korea pertama yang langsung tayang di layanan streaming tanpa bioskop terlebih dulu.

Pembatalan tersebut disebabkan Pengadilan di Korea menerima permintaan perusahaan pemasaran lokal yang mengurus distribusi Time to Hunt di luar negeri, Contents Panda.

Mereka meminta pelarangan rilis Time to Hunt secara global di Netflix karena distributor lokal film tersebut, Little Big Pictures, membatalkan kontrak penjualan di luar negeri secara sepihak.

Padahal, film itu telah dijual ke 30 distributor luar negeri dan sedang menyiapkan 70 kesepakatan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini