Studi Temukan 12 Persen Anak Idap Gizi Buruk Usai Konsumsi SKM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sudah sejak tahun 2018, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan edaran bahwa susu kentak manis (SKM) tidak lagi dikategorikan sebagai produk susu. Tapi ternyata, masih ada orang tua percaya SKM merupakan produk susu yang cocok diberikan untuk anak-anak.

Dampak dari hal tersebut menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) bahwa sekitar 12 persen dari 1.835 anak berusia 0-5 tahun mengalami gizi buruk. Dan itu terjadi di beberapa daerah seperti Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Didapatkan 12 persen dari 1.835 mengalami gizi buruk, kemudian 23,7 persen itu yang gizi kurang. Mereka yang gizi buruk itu konsumsi susu SKM-nya itu rata-rata di atas satu kali per hari.

“Jadi bisa saja dua kali, tiga kali begitu dalam satu hari. Dan yang gizi kurang itu di bawah satu kali dalam sehari,” kata Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Dra Chairunnisa, MKes mengutip detikcom, Kamis 26 Desember 2019.

Chairunnisa menjelaskan konsumsi SKM yang berlebihan dapat menimbulkan berkurangnya nafsu makan karena kadar gula yang tinggi. Akhirnya anak lebih senang mengonsumsi SKM dibandingkan pangan lain yang lebih bernutrisi.

Jika dilihat komposisi dari SKM itu adalah persentase terbesarnya adalah gula. Ketika orang selalu mengonsumsi gula, pertama barangkali efek negatifnya si anak tadi nafsu makannya jadi berkurang, karena sudah adiktif (kecanduan) dia untuk mengonsumsi SKM.

“Kalau dia sudah terpapar dengan SKM konsumsi yang lainnya berkurang untuk memenuhi gizi yang seimbang,” katanya.

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini