Studi: Polusi Udara Bikin Kematian Akibat Covid19 Tinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Studi terbaru dari Universitas Harvard telah memastikan bahwa orang-orang yang sudah terlalu lama terpapar polusi udara menjadi kelompok paling rentan saat terinfeksi Covid19. Itu sebabnya tingkat kematian Indonesia akibat virus itu sangat tinggi.

Penelitian tersebut menemukan bahwa peningkatan 1 μg/m3 PM 2.5 dengan kualitas udara saat ini bisa berdampak 15 persen tingkat kematian akibat Covid19.

Berdasarkan data medical record Jakarta tahun 2010, Guru Besar Universitas Indonesia (Gubes UI) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Prof Dr Budi Haryanto, menemukan 57,8 persen populasi Jakarta telah menderita berbagai penyakit terkait polusi udara.

“Dengan udara Jakarta bisa bersih saja sebenarnya 60 persen penyakit bisa hilang,” ujar Budi, Kamis 30 April 2020.

Dia menjelaskan pencemaran udara menjadi masalah karena sumber-sumbernya berasal dari bahan kimia buatan maupun yang memang ada di alam.

Senyawa kimia dari pembakaran kendaraan bermotor dan industri teremisi di udara dan ketika dihirup secara terus menerus bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, gangguan fungsi paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), saluran pernafasan.

Jika polusi hasil pembakaran tadi terhirup lebih dalam lagi bisa mengganggu pertumbuhan fisik pada anak dan gangguan sistem syaraf, mempengaruhi IQ.

Dengan demikian katanya, jika merujuk pada situasi saat ini dan juga hasil-hasil penelitian kesehatan terbaru, maka penyakit kronis akibat polusi udara dapat memicu komorbiditas keparahan penderita COVID-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini