Stimulus PPnBM dan PPN Bantu Pemulihan Ekonomi

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang ditetapkan pemerintah sejak 9 Februari 2021 berpotensi memulihkan sektor ekonomi Indonesia di tengah pandemi virus corona.

“Dengan meredanya kasus COVID-19 karena kebijakan PPKM, perekonomian justru secara bertahap bisa kembali pulih. Pemerintah memang harus mengutamakan pengendalian pandemi terlebih dahulu,” kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, Minggu, 18 April 2021.

“Kita patut mensyukuri selama dua bulan terakhir kasus COVID-19 terus menurun. Setelah sempat mengalami peningkatan yang tinggi hingga belasan ribu kasus baru per hari, sekarang jumlah kasus mereda hingga 4 ribuan kasus baru. Penurunan ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan PPKM,” tuturnya.

Dari sisi ekonomi, proses pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berlanjut. Salah satu contoh adalah meningkatnya daya beli kendaraan bermotor dan sektor properti yang mendapat stimulus atau insentif dari pemerintah berupa pemotongan PPnBM juga PPN.

“Seperti Indeks PMI (Purchasing Managers Index) selama tiga bulan terakhir di zona ekspansi. Penjualan kendaraan bermotor pada bulan Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus pelonggaran PPnBM. Diperkirakan demikian juga dengan penjualan properti,” ucap Piter.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, ada peningkatan pada sektor perekonomian domestik.

“Sejak PPKM Mikro, kasus COVID-19 relatif menurun, meskipun saat ini masih di 6.000-an positif COVID-19 per hari. Kalau dikaitkan dengan pemulihan ekonomi, pengendalian dan percepatan vaksinasi memang masih jadi faktor utama agar optimisme perekonomian tetap dalam track meningkat,” tutur Eko.