Soal Salat Ied di Masjid, Khofifah Ingatkan Hindari Keburukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MALANG – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawasa buka suara soal surat Sekretaris Daerah Jatim yang membolehkan warga Salat Ied di masjid. Dia tetap mengingatkan warga Jatim untuk mendahulukan menghindari keburukan daripada mengejar kebaikan.

Dia mengaku telah mendapat masukan dari berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), soal pelaksanaan shalat Idul Fitri selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Menghindari keburukan itu harus didahulukan daripada mengejar kebaikan. Kemungkinan potensial terjadinya penyebaran, maka itu harus didahulukan, dihindari,” ujar Khofifah, Sabtu 16 Mei 2020.

Khofifah menegaskan pada saat PSBB yang terjadi adalah pembatasan bukan pelarangan atau penghentian.

Dia menjelaskan, berdasarkan skema pembatasan tersebut, harus dilihat titik-titik mana saja yang memiliki risiko tinggi, dan juga titik-titik yang masih hijau, atau berisiko rendah.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Jatim Heru Tjahjono mengaku telah mengeluarkan surat bernomor 551/7809/012/2020 yang membolehkan salat berjamaah pada ramadan dan Idulfitri di masjid. Salah satunya untuk masjid terbesar di Surabaya, yakni Masjid Al Akbar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini