Simak Rekomendasi Sejumlah Analis terhadap IHSG Esok Hari

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum keluar dari zona merah. IHSG ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin 24 Juni 2019 di level 6.288,46 atau turun 0,43%.

Koreksi yang dalam tersebut tidak terlepas dari aksi ambil untung investor asing. Investor asing membukukan aksi jual bersih di pasar modal sebesar Rp 101,55 miliar.

Sejumlah 19,60 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 428.069 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp11,93 triliun.

Adapun untuk pergerakan saham terpantau didominasi oleh saham yang melemah dengan rincian, 184 saham naik, 212 saham turun, dan 138 saham lainnya stagnan.

Sementara itu, mayoritas bursa Asia justru menguat di sore ini, hanya Strait Times yang masih belum mampu bangkit dengan koreksi sebesar 0,35%. Tiga indeks saham Asia lainnya, yaitu Nikkei (0,13%), Hang Seng (0,14%), dan Strait Times (0,21%) masing-masing menguat di sore ini.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan bahwa aksi ambil untung dari investor asing disebabkan oleh moderatenya pergerakan ekuitas di Asia maupun Global hingga kejenuhan mulai terjadi pada investor.

Namun, secara fundamental kondisi ekonomi Indonesia masih cukup stabil dengan pendapatan negara di akhir Mei 2019 masih bergerak positif. Realisasi pendapatan negara juga naik 6,2% YoY dari periode sebelumnya.

Aktivitas perdagangan menunjukan neraca perdagangan yang surplus sebesar US$ 210 juta pada bulan Mei 2019 dengan akumulasi January-Mei 2019 tercatat defisit US$ 2,14 miliar. Surplusnya neraca perdagangan pada bulan Mei 2019 diakibatnya penurunan yang tajam dari aktifitas impor.

Import indonesia turun 17,71% YoY akibat dari penurunan yang signifikan dari import migas yang sebesar 26,89% YoY jika dibandingkan dengan 2018. Rupiah (-0.06%) ditutup terkonsolidasi di level Rp14.146 per dollar Amerika Serikat (AS).

Untuk esok hari, Selasa 25 Juni 2019, Lanjar meramalkan, IHSG akan dibayangi oleh sentimen geopolitik dan tensi perdagangan China dan AS. Selanjutnya investor masih akan terus memantau progres konflik AS-Iran serta penantian pertemuan KTT G20 di Osaka yang akan mempertemukan Trump dan Xi Jinping.

Sementara dari sisi teknikal, ia bilang, IHSG bergerak break out moving average 5 hari dengan potensi kembali melakukan pengujian moving average 50 hari dan menutup gap di kisaran 6.250. Indikator Stochastic memiliki pola dead-cross yang terjadi pada area oscillator overbought dan RSI yang bearish momentum.

Sehingga Lanjar memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung melanjutkan pelemahan terbatasnya dengan support dan resistance bergerak dari level 6.210 hingga 6.307. Saham-saham yang masih dapat dicermati untuk perdagangan esok hari di antaranya, BISI, CPIN, JPFA, BFIN, ADRO, LPKR, MNCN, SCMA, ESSA.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto punya pendapat lain. Ia menyatakan, selain aksi jual asing di hari ini, pergerakan IHSG juga dibayangi oleh koreksi pada saham-saham blue chips seperti saham BBRI turun 1,15%, BBCA turun 0,09%, HMSP turun 1,54%, UNVR turun 1,38%, TLKM turun 1,49% dan ASII turun 1,34%. “Tapi ini hanya untuk sementara,” kata dia, Senin 24 Juni 2019.

Untuk esok hari, ia memprediksi IHSG akan berbalik arah atau kembali menguat. William memprediksi IHSG akan menguat dengan support dan resistance masing-masing pada level 6.257 hingga 6.330.

“IHSG akan menguat bila gap pada level 6.257 yang harus ditutup dulu atau berhasil dilampaui,” ujar William. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini