Simak Prediksi IHSG dari Sejumlah Analis untuk Jumat Besok

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,21% di level 6.375,96 pada 4 Juli 2019. penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan saham-saham sektor Infrastruktur (+0,87%), Pertambangan (+0,78%) dan Property (+0,69%).

Kepala riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan, bertahannya IHSG di zona hijau turut dibayangi oleh reboundnya harga tambang dan lanjutan trend positif pada harga batubara NC. Hal ini juga menjadi faktor utama penguatan saham-saham pertambangan.

Selain itu pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pendapatan Negara meningkat 16,6% didorong oleh peningkatan penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-migas dan migas. Di mana PPh non-migas naik disebabkan pemuliah beberapa sektor ekonomi seperti industri pertambangan, perdagangan dan jasa keuangan.

“Menkeu menyatakan perekonomian Indonesia tumbuh 5.17% ditahun 2018 yang merupakan pertumbuhan tertinggi selama empat tahun terakhir memberikan sedikit efek optimisme investor domestik,” ujarnya pada Kamis 4 Juli 2019.

Sentimen untuk IHSG dari luar datang dari tuduhan Trump pada China terhadap aksi manipulasi mata uang. Hal ini membuat investor cenderung bersikap hati-hati akan pergerakan ekuitas disaat hari libur di AS.

Volume perdagangan jauh di bawah rata-rata, karena investor menunggu laporan pekerjaan utama AS di hari Jumat besok. Alhasil rupiah bergerak melemah terhadap US dollar ke level Rp14.135, mendorong investor asing mencatatkan net sell 80,75 miliar rupiah.

Sejumlah ekuitas asia ditutup secara bervariasi. Indeks Nikkei (+0.30%) dan TOPIX (+0.65%) naik sedangkan Indeks HangSeng (-0.21%) dan Shanghai (-0.52%) tertekan. Begitupun dengan sejumlah ekuitas di benua Eropa cenderung sepi tidak bervolume. Indeks Eurostoxx (+0.00%), FTSE (+0.12%) dan DAX (+0.10%) bergerak pada zona equilibrium.

Hal ini disebabkan karena produsen mobil mendorong penguatan, sedangkan perusahaan Ulilitas menekan pergerakan. Euro tetap dalam tren naik di tengah data pekerjaan AS yang lemah dan serangan Trump yang baru mengenai tuduhan manipulasi mata uang.

Untuk perdagangan Jumat esok, 5 Juli 2019, Lanjar menjelaskan, pergerakan IHSG akan sepi sentimen. Pasar ekuitas AS tutup Kamis untuk liburan Hari Kemerdekaan.

Laporan pekerjaan AS akan jatuh tempo pada hari Jumat dan diproyeksikan untuk menunjukkan non-farm payrolls naik 160.000 di bulan Juni, rebound dari 75.000 di bulan sebelumnya sedikit akan memberikan dorongan pada the fed dalam kebijakan pemangkasan suku bunga.

Sementara dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih bergerak terkonsolidasi menguji resistance bearish trend setelah keluar dari moving average 5 hari. Indikator Stochastic terkonfirmasi dead-cross pada area overbought dengan RSI yang cenderung bearish keluar pada area overbought.

Maka diroyeksikan IHSG masih akan bergerak tertahan dengan kecenderungan mengalami tekanan bearish atau melemah dengan support resistance di kisaran level 6.320 hingga 6.400.

Namun analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama punya pendapat lain. Ia mengungkapkan, IHSG justru akan tetap di zona hijau pada esok hari.

Alasannya karena secara teknikal, MACD sudah berada di area positif. Meskipun demikian, terlihat bahwa Stochastic sudah membentuk pola dead cross di overbought. Di sisi lain, terlihat pola bearish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.

Maka IHSG akan menguat dengan support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.361,87 hingga 6.347,79. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range level 6.387,59 hingga 6.399.21.

Kepala riset Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga sependapat dengan Nafan. Ia memprediksi IHSG akan tetap menguat pada perdagangan esok hari. IHSG akan dibayangi oleh penantian investor akan rilis data perekonomian CADEV yang terlihat akan cukup meyakinkan untuk kembali naik.

Selain itu, data perekonomian disinyalir masih akan terlansir baik sehingga menunjukkan kestabilan perekonomian serta memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. Maka ia meramalkan IHSG akan menguat dengan rentang support dan resistance di level 6.257 hingga 6.488.

Untuk trading esok hari, Lanjar menyarankan kepada investor untuk mencermati sejumlah saham yakni CPIN, MAIN, KLBF, MYOR, BBTN, BNGA, TBIG, INCO, AKRA. SedangkanSedangkan William Surya menyarankan agar investor mengakumulasi sejumlah saham untuk trading esok hari seperti, BBNI, BBCA, BMRI, BBRI, BJTM, KLBF, ROTI, MYOR, TLKM dan HMSP.

Begitu pun dengan Nafan, ia turut menyertakan sejumlah saham untuk trading esok hari antara lain

1. AALI, Daily (10475) (RoE: 0.77%; PER: 133.95x; EPS: 78.76; PBV: 1.04x; Beta: 1.1):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 10200 – 10500, dengan target harga secara bertahap di level 10650, 10900 dan 11150. Support: 10400 & 10000.

2. GJTL, Daily (740) (RoE: 10.98%; PER: 3.78x; EPS: 193.08; PBV: 0.41x; Beta: 2.36):* Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. “Sell on Strength” pada area level 745 – 760, dengan target harga secara bertahap di level 725 dan 710. Resistance: 760 & 770.

3. IMAS, Daily (2580) (RoE: 23.08%; PER: 2.86x; EPS: 901.40; PBV: 0.65x; Beta: -0.76):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2550 – 2580, dengan target harga secara bertahap di level 2620, 2790, 2960 dan 3130. Support: 2530 & 2450.

4. LPKR, Daily (262) (RoE: 0.66%; PER: 30.65x; EPS: 8.68; PBV: 0.20x; Beta: 0.93):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli” pada level 256 – 264, dengan target harga secara bertahap di 274, 284, 292 dan 328. Support: 256 & 242.

5. MEDC, Daily (830) (RoE: 7.79%; PER: 9.25x; EPS: 89.72; PBV: 0.72x; Beta: 2.18):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 820 – 830, dengan target harga secara bertahap di level level 840, 850, 860 dan 895. Support: 820 & 805.

6. WSBP, Daily (396) (RoE: 13.88%; PER: 9.07x; EPS: 44.12; PBV: 1.26x; Beta: N/A):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 392 – 398, dengan target harga secara bertahap di level 408, 434, 498 dan 560. Support: 386 & 370.

Krisantus de Rosari Binsasi

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini