Sentimen Global Kurang Baik, Rupiah Diramalkan Lanjut Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi masih akan melemah pada perdagangan Kamis, 2 April 2020. Kemarin, Rupiah ditutup pada posisi Rp 16.450 atau melemah 0,86 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim meramalkan laju mata uang garuda akan berkisar dari Rp 16.400 hingga Rp 16.700 per dolar AS.

Ia mengatakan, pelemahan rupiah dibayangi oleh imbas data manufaktur dari Asia dan Eropa yang menunjukkan perlambatan karena corona

“Hampir semua negara baik di Asia maupun Eropa, manufaktur PMInya mengalami kontraksi atau di bawah 50. Kecuali data Manufaktur PMI China diluar dugaan di 52,” ujar Ibrahim Rabu sore.

Selain itu, penyebarab wabah corona yang masih terus berlangsung membuat pelaku pasar tetap menahan diri untuk tidak melakukan transaksi di sejumlah pasar.

“Pelaku pasar menahan diri dan menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk di Indonesia. Akibatnya, rupiah pun melemah,” kata Ibrahim.

Sementara dari dalam negeri, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh rilis data PMI Indonesia Maret 2020 yang turun menjadi 45,3 dari 51,9 di bulan Februari lalu. “Data ini menjadi yang terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI yang dimulai pada April 2011,” ujar Ibrahim.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan Perpu No.1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan dalam rangka menghadapi ancaman virus corona covid-19.

“Namun strategi bauran yang dilakukan pemerintah dan BI juga tak cukup menolong rupiah untuk kembali perkasa,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini