Semut di Kolombia Jadi Santapan Lezat dengan Harga Selangit, Ini Penampakannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebuah Kota di Kolombia, bernama Barichara memiliki kuliner unik yang biasa dihidangkan oleh masyarakatnya saat perayaan La Salida.

Kuliner unik itu adalah semut, yang menjadi santapan lezat masyarakat disana. Bukan semut pada umumnya, masyarakat disana menyebutnya hormigas culonas yakni semut berbokong besar “big-butt”.

Hormigas culonas dianggap sebagai kaviar di wilayah Santander utara-tengah Kolombia, sehingga harganya terbilang mahal dibanding kopi Kolobia kelas premium.

Nah, biasanya semut tersebut di panen setahun sekali, dan itu berlangsung sekitar bulan Maret atau April setiap tahun, ketika matahari bersinar cerah setelah hari-hari hujan lebat dan bulan purnama.

Perayaan La Salida menandai awal musim kawin tahunan semut hormigas culonas, yang dapat berlangsung hingga dua bulan. Selama waktu itu penduduk setempat berebut untuk mengumpulkan ratu semut sebanyak mungkin.

Ratu semut yang diincar warga dapat ditandai dengan mudah: perutnya buncit penuh telur, siap untuk bereproduksi, warnanya cokelat, berukuran sebesar kecoa. Ratu semut dihargai mahal karena ukurannya.

Namun tidak mudah untuk mendapatkan ratu semut yang di maksud, karena koloni mereka tidak membiarkan mengambil ratunya.

Untuk menghindari gigitan prajurit semut yang marah, para pemburu hormigas culonas mengenakan sepatu bot karet setinggi pergelangan kaki dan lengan panjang untuk perlindungan.

Pemburu ratu semut harus bekerja dengan cepat karena prajurit semut, yang bertugas melindungi para ratu dari pemangsa, dapat menimbulkan gigitan yang menyakitkan.

Begitu tertangkap, warga yang tersebar di ladang menyimpan ratu ke dalam apa saja yang ada di tangan mereka- tas, kendi, pot, karung.

Untuk rasanya, kuliner semut ini seperti kacang, popcorn, atau bahkan bacon renyah saat dipanggang dan diasinkan.

Ratu semut dinikmati sebagai hidangan lezat dan dikunyah oleh segelintir orang di sudut-sudut jalan, digoreng di atas kompor rumah kelas pekerja dan ditampilkan pada menu restoran kelas atas di seluruh Kolombia. Faktanya, 1 kg serangga itu dapat menghasilkan 300.000 peso (£ 65), membuatnya beberapa kali lebih berharga daripada kopi Kolombia yang terkenal di dunia.

Akibatnya, mereka juga menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi warga setempat.

“Saya bisa mendapatkan upah seminggu dalam satu hari melalui pengumpulan hormigas culonas,” kata Federico Pedraza, yang bekerja sebagai pembersih jalan di Barichara.

Selain sebagai sumber protein yang sangat baik, spesies atta laevigata, juga dikenal sebagai semut pemotong daun Amerika Selatan, adalah sumber kaya asam lemak tak jenuh, yang mencegah kolesterol tinggi.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition telah mengungkapkan bahwa semut mengandung antioksidan tingkat tinggi. Bahkan mengkonsumsi semut secara teratur dapat membantu mencegah kanker.

“Itulah alasan mengapa kami baricharas (penduduk setempat, red) biasanya berumur panjang, hidup sehat,” kata Cecilia González-Quintero, seorang penjaga toko yang telah melestarikan dan menjual semut di stoples kaca selama 20 tahun.

Hormigas culone telah dikonsumsi di Santander dan sekitarnya selama sekitar 1.400 tahun. Menurut catatan sejarah, penduduk asli Guane di Kolombia tengah pertama kali mulai membudidayakan dan memasak serangga di abad ke-7. Malahan mereka menggunakan kepala semut yang berjapit, sebagai jahitan untuk menyembuhkan luka. Belakangan, para penjajah Spanyol mengadopsi kebiasaan itu.

Semut juga dianggap afrodisiak dan sering dijadikan hadiah pernikahan. Untuk urusan satu ini, semut dimasukkan ke dalam pot keramik yang indah. Kebiasaan ini sangat umum di kalangan masyarakat Andean, yang dikenal sebagai pati amarillo.

Namun tradisi memakan semut ini menciptakan ancaman pula, berupa kian merosotnya ratu semut. Pasalnya, perpaduan konsumsi yang besar, penggundulan hutan, dan pemanasan global, membuat semut bisa punah.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini