Selain Jakarta, Wilayah Lain Aman dari Demo Omnibus Law

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski Ibu Kota Jakarta masih diwarnai demonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), Selasa 13 Oktober 2020, namun warga di sejumlah daerah tidak terpancing melakukannya.

Beberapa daerah yang tidak diwarnai demo tersebut pada Selasa ini antara lain Kota Depok Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah, Kota Magelang Jawa Tengah dan Malang Jawa Timur.

Hal itu ditandai dengan lancarnya jalan-jalan di kota penyangga DKI Jakarta tersebut saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan blusukan memeriksa titik banjir sambil mengampanyekan protokol kesehatan.

Seperti dipantau dari akun instagramnya, Ridwan Kamil tampak menunggangi sepeda motor trail Dinas Perhubungan Kota Depok melalukan blusukan.

“Di jadwal ngantor Mingguan di Depok, hari ini biar cepat, saya naik motor keliling Depok untuk mengecek titik-titik banjir sambil mengkampanyekan disiplin 3M. Minggu ini Zona Bodebek sudah membaik dan zona merah Bodebek sudah tinggal 1 wilayah saja. Semoga minggu depan tidak ada yang merah lagi. Aamiin,” begitu pernyataan Ridwan Kamil yang dikutip Selasa 13 Oktober 2020.

Hal serupa juga terjadi di Kota Semarang setelah, Senin 12 Oktober 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut berorasi di hadapan para buruh yang di akhiri dengan nyanyi bersama.

Pada Selasa ini, jalan-jalan di kota lumpia itu diwarnai operasi yustisi disiplin menggunakan masker.

Operasi itu dilakukan di wilayah Makam Bergota, Jalan Kyai Saleh, dan Randusari. Mereka yang tertangkap tidak mengenakan masker tidak hanya dihukum sosial tetapi juga diberikan masker.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto juga memberikan sembako kepada mereka yang tertangkap tidak mengenakan masker. Sembako itu terdiri dari 2 liter minyak goreng dan beberapa mie instan.

Sementara itu, aksi damai dilakukan di Depan Gedung DPRD Kota Malang. Massa yang datang merupakan perwakilan dari sejumlah ormas dan tokoh agama serta kepemudaan di Kota Malang.

Kegiatan aksi damai itu diawali terlebih dahulu, dengan melakukan long march berjalan kaki dari Masjid Agung Jami’ sekitar pukul 12.30 WIB. Lalu mengarah ke depan gedung DPRD Kota Malang.

Sekitar pukul 13.06 WIB, massa tiba di depan gedung DPRD Kota Malang. Dalam orasinya, massa aksi meminta agar kejadian demo anarkis pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu tidak terulang kembali.

“Kami prihatin, dalam aksi itu beberapa waktu lalu itu telah ditunggangi oleh kelompok atau oknum yang berbuat anarkis di Kota Malang,” ujar Koordinator lapangan aksi damai, Dersi Hariono (45).

Sedangkan di Kota Magelang aksi demo menolak UU Cipta Kerja berlangsung kondusif.
“Secara umum kondusif, kita tetap memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang menyampaikan pendapat di muka umum.” Uajr Kapolda Jateng Irjen Drs. Ahmad Luthfi, Selasa 13 Oktober 2020.

Tentang sikap masyarakat, Kapolda Jateng menerangkan jika masyarakat dalam menyampaikan pendapat dimuka umum dilakukan secara tertib Polri tak segan memberikan pelayanan secara humanis tapi jika sudah melanggar dari ketertiban umum maka akan ditindak secara tegas. (Imam Bachtiar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini