Sedih, Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah Pernikahan Tanpa Sang Pujaan Hati

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Ratu Elizabeth II menandai ulang tahun pernikahannya tanpa sang pujaan hati, Pangeran Philip. Ini merupakan yang pertama kalinya bagi Ratu Elizabeth II sejak Pangeran Philip meninggal dunia pada 9 April 2021.

Sebagaimana diketahui, Duke of Edinburgh itu menutup mata di usia 99 tahun di Kastil Windsor. Dan perayaan ini seharusnya menjadi ulang tahun pernikahan ke-74 tahun sejak keduanya mengucapkan janji suci pernikahan.

“Tidak seorang pun dari kita dapat memperlambat berlalunya waktu,” kata sang ratu dalam pesan kepada Sinode Umum yang disampaikan oleh Pangeran Edward dalam ketidakhadirannya lantaran sakit, melansir Edinburgh Live, Minggu, 21 November 2021.

Ratu Elizabeth II yang kini berusia 95 tahun itu bernostalgia ketika mengingat mendiang suaminya dan mengenang bagaimana mereka menghadiri pertemuan pertama Sinode Umum bersama sekitar 50 tahun yang lalu.

Setelah melewatkan kebaktian Remembrance Sunday di akhir pekan, Ratu dijadwalkan hadir secara langsung di Sinode, majelis nasional Gereja Inggris, tetapi penampilannya dibatalkan pekan lalu karena harus beristirahat penuh, Mirror melaporkan.

Istana Buckingham berupaya meredam kekhawatiran atas kondisi Ratu Elizabeth II setelah mengumumkan bahwa Kepala Negara Inggris itu menderita cedera punggung. Pihak dokter menyarankan agar Ratu Elizabeth II tetap melanjutkan istirahatnya di Kastil Windsor.

Kisah cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip cukup menarik. Ratu bertemu sang pangeran ketika usianya baru 13 tahun di Devon dan menikah 8 tahun kemudian, setelah pertemuan yang tampaknya tak terlupakan tersebut.

Banyak berita mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II tak lagi melihat atau bahkan menaksir laki-laki lain, setelah bertemu dengan Pangeran Philip – bangsawan Yunani dan Denmark itu.

Pada 1952 atau lima tahun setelah pernikahan, Putri Elizabeth naik takhta menjadi Ratu Inggris –menggantikan peran sang ayah, Raja George VI. Sejak saat itu pula, Pangeran Philip memainkan peran kunci membantu monarki beradaptasi dengan dunia yang berubah dalam periode pasca-Perang Dunia II.

Pesona dan keengganan Pangeran Philip untuk mentolerir orang-orang yang gemar ‘menjilat’ membuatnya dihormati banyak orang. Kepergiannya pun menyisakan duka, bukan hanya warga Inggris, tetapi juga warga dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Apresiasi Percepatan Pembangunan Pusat Pemerintahan Papua Tengah

Pembangunan pusat pemerintahan Provinsi Papua Tengah berpola grand smart city terus dipercepat, dengan desain berbentuk burung cenderawasih serta lengkap...
- Advertisement -

Baca berita yang ini