Saudi-Rusia Kian Mesra Soal Minyak, Amerika Ditinggal?

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Arab Saudi dan Rusia tak bisa menyembunyikan kedekatannya dalam kerja sama lebih jauh di industri perminyakan untuk menjaga keseimbangan pasar.

Baru-baru ini, kedua negara mencapai sebuah kesepakatan baru. Ajaibnya, kali ini kerja sama tak dibayang-bayangi oleh intervensi Amerika Serikat.

Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk bekerja sama lebih lanjut pada penyesuaian produksi minyak untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak global.

“Presiden (Rusia) Vladimir Putin, Putra Mahkota Saudi (Mohammed bin Salman) menyepakati koordinasi lebih lanjut pada penyesuaian produksi minyak,” kata Sekretariat OPEC melalui Twitter, Rabu 27 Mei 2020.

Saudi dan Rusia yang tergabung sebagai anggota OPEC+ bulan lalu juga ikut menyepakati penurunan total produksi minyak mentah negara-negara anggota sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) dari 1 Mei hingga 30 Juni.

Dengan adanya upaya Arab Saudi dan Rusia menyelesaikan perbedaan mereka dan menyetujui koordinasi lebih lanjut pada produksi minyak, pasar terlihat lebih menjanjikan, terlebih setelah ketidaksepakatan antara kedua negara pada awal Maret menyebabkan harga minyak mentah merosot tajam.

Selama pertemuan OPEC+ di Wina, Austria, pada 6 Maret, Rusia enggan melakukan pemangkasan lebih banyak dalam pada tingkat produksi minyaknya. Negara itu beralasan bahwa pemangkasan yang lebih jauh dan lebih lama dalam produksi akan membantu AS menggerus produsen minyak.

Namun, setelah harga minyak turun dari 45 dolar AS per barel menjadi sekitar 30 dolar AS per barel pada awal April, Moskow setuju untuk menurunkan produksinya dengan negara-negara OPEC+.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini