Sambil Nangis, Perawat Ini Minta Masyarakat Patuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sambil menahan tangis tenaga kesehatan itu meminta masyarakat mematuhi peraturan diam di rumah dan jaga jarak. Sebab, hal itu yang paling berperan dalam mengalahkan wabah Covid19 akibat virus corona ini.

Melalui siaran langsung perawat tersebut mengaku terpaksa menitipkan anaknya kepada sang nenek, begitu juga rekan-rekannya di rumah sakit itu.

Hal itu semata-mata demi bisa fokus memerangi wabah tersebut. Tetapi, jika masyarakat luas tidak disiplin mematuhi peraturan pemerintah, maka lama-kelamaan perawat itu mengaku, dia dan kawan-kawannya, tak akan sanggup memerangi Covid19.

Perawat itu mengaku setiap hari datang ke rumah sakit pukul 08.00 pagi namun pulang bisa sangat larut malam. Bahkan pada suatu waktu dia pulang pukul 01.00 dini hari karena banyaknya pasien yang harus diperiksa.

Maka dengan menahan tangis perawat itu menyampaikan pesan rekan-rekannya, termasuk dokter rumah sakit, agar kita semua disiplin berdiam di rumah, menjaga jarak jika keluar rumah, mengenakan masker dan rajin menyuci tangan.

Hal itu demi kita semua bisa hidup dengan normal lagi seperti sebelum mahluk mikroskopis itu menciptakan wabah sekarang.

Melalui Astro Awani perawat dan rekan-rekan mengaku sangat rindu dengan keluarga dan anak-anaknya.

Mereka semua ingin wabah ini segara berakhir agar bisa kembali lagi berkumpul dengan keluarga dalam suasana normal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini