Sakti Wahyu Trenggono, Raja BTS yang Jadi Wamen Pertahanan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Tidak dipanggil sebagai menteri, ternyata rezeki bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Sakti Wahyu Trenggono, ada di jabatan wakil menteri (wamen) . Bila sebelumnya raja tower telekomunikasi (BTS) itu diisukan akan menduduki jabatan Menteri BUMN, sekarang kemungkinan besar dia akan berada di lingkungan pertahanan dalam negeri.

“Saya akan fokus mengembangkan industri pertahanan dalam negeri,” ujar Trenggono kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jum’at 25 Oktober 2019.

Yang jelas, nama Wahyu Trenggono sangat dikenal kalangan telekomunikasi Indonesia. Lulusan Bina Nusantara jurusan manajemen informatikan dan Sekolah Manajemen Bisnis ITB itu, selama ini dikenal sebagai raja tower BTS.

Merintis karir di PT Astra International Tbk, Trenggono akhirnya memutuskan menjadi pengusaha pendirian menara telekomunikasi dengan mendirikan PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) – Indonesian Tower.

Lelaki yang pernah diisukan dekat dengan Keluarga Cendana itu, kini merupakan penyedia infrastruktur layanan telekomunikasi paling top di Indonesia.

Trenggono yang lahir di Semarang 3 November 1962 itu juga merupakan pendiri PT Teknologi Riset Global Investama di tahun 2007, perusahaan besar yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.

Pada 2016, sempat tersiar kabar Trenggono akan menggantikan Rini Soemarno karena sejak Pansus Pelindo II dibentuk ada desakan mencopot Rini Sumarno karena dinilai tidak bekerja dengan baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini