Sahur Tadi, Asteroid Selebar Jalan Tebet-Manggarai Dekati Bumi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tepat hari ini, Rabu 29 April 2020, para ilmuwan dunia menyatakan ada sebuah asteroid besar, 1998 OR2 berpotensi ‘menabrak’ Bumi. Ukuran asteroid berbahaya ini diperkirakan selebar jarak jalanan Tebet-Manggarai, atau sekitar 4 kilometer.

Untuk melihat asteroid ini, kalian dapat menyaksikan secara online atau dengan teleskop kecil. Meski asteroid 1998 OR2 cukup besar untuk mendatangkan malapetaka di Bumi jika menghantam planet bumi, diperkirakan tidak akan terjadi tabrakan pada 29 April itu.

“Pada 29 April, asteroid 1998 OR2 akan dengan aman melewati 3,9 juta mil/6,2 juta kilometer,” ujar para ilmuwan program Asteroid Watch NASA melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Bersiap! Asteroid Seukuran Rumah Bakal Tabrak Bumi Hari Ini

Mereka menyanggah laporan Daily Express tentang asteroid itu. “Tidak ada peringatan tentang asteroid ini,” kata mereka di posting Twitter lain.

NASA memperkirakan bahwa asteroid itu memiliki lebar antara 1,8 hingga 4,1 kilometer. Menurut Asteroid Watch, 1998 OR2 akan berlalu dan lewat pada jarak aman yang lebih dari 16 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.

Pun mengklasifikasikan asteroid yang datang dalam jarak kurang dari 4,6 juta mil (7,5 juta km) Bumi sebagai “berpotensi berbahaya”. “Orbitnya dipahami dengan baik dan akan melewati 16 kali jarak ke bulan kita tanpa membahayakan,” tulis NASA di Twitter.

Asteroid 1998 OR2 saat ini terlalu samar untuk dilihat dengan kebanyakan teleskop, tetapi akan terlihat di teleskop yang lebih besar untuk sementara waktu.

Setidaknya proyek Teleskop Virtual, sebuah observatorium jarak jauh yang didirikan oleh astrofisikawan Gianluca Masi dari Bellatrix Astronomical Observatory di Italia, telah mengawasi asteroid itu selama sekitar satu bulan.

Mereka secara berkala merilis gambar-gambar baru dari batu ruang angkasa itu saat ia melintasi kosmos dengan kecepatan lebih dari 19.000 mph (31.000 km/jam).

Asteroid 1998 OR2 saat ini hanya terlihat di teleskop profesional, seperti yang digunakan Masi di Proyek Teleskop Virtual. Namun, para astronom amatir akan memiliki kesempatan untuk melihat asteroid itu ketika terlihat di teleskop yang lebih kecil saat perjalanan terdekat ke Bumi.

Menurut EarthSky.org, Asteroid 1998 OR2 diharapkan mencapai besaran visual 10 atau 11 (ukuran kecerahan objek). Ini berarti akan terlihat pada teleskop 6 inci atau 8 inci, jika cuaca memungkinkan.

Asal tahu saja, asteroid 1998 OR2 baru saja melintasi Bumi pada pukul 02.20 WIB hari ini, Rabu 29 April 2020. Asteroid ini punya ukuran besar, yaitu 1,9 kilometer. Meski tergolong berbahaya karena berukuran lebih dari 152 meter, jarak lintas asteroid terhadap Bumi masih dalam batas aman.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (LAPAN), Thomas Djamaluddin, memastikan tidak akan ada dampak dari melintasnya asteroid itu terhadap Bumi.

Jarak lintas asteroid 1998 OR2 berada dalam batas aman; 6,3 juta km dari Bumi. Ini berarti 16 kali lebih jauh jarak antara Bumi dan Bulan. Kecepatannya diprediksi mencapai 31.319 kilometer per jam.

Fakta unik lainnya, asteroid ini tampak seperti memakai masker saat diamati oleh ilmuwan Radar Planetary di Arecibo Observatory, sebuah fasilitas Yayasan Sains Nasional yang didanai NASA.

Dalam foto hasil tangkapan satelit, bebatuan asteroid yang menyerupai serbuk putih, seolah membentuk seperti masker lengkap dengan kedua tali pengaitnya.

Penampakan asteroid 1998
Penampakan asteroid 1998

Selain asteroid 1998 OR2, ada asteroid lain yang bakal menyambangi Bumi di momen Ramadhan ini, yakni asteroid 2016 HP6 yang tergolong asteroid Apollo. Asteroid ini diprediksi melintas dekat Bumi pada Jumat, 8 Mei 2020, pukul 02.28 WIB.

Sifatnya juga tidak berbahaya dan tak berdampak bagi Bumi. Ukuran asteroid memiliki berkisar 21 hingga 52 meter. Ketika mendekati Bumi, jarak antar keduanya bakal setara 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer dengan kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik.

Baik asteroid 1998 OR2 maupun asteroid 2016 HP6 sama-sama bisa disaksikan penduduk Bumi dengan menggunakan teleskop, tidak bisa dengan mata telanjang. Saat diamati, asteroid akan tampak seperti bintang redup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini