Rupiah Diramalkan Lanjutkan Tren Positif Hari ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) diramalkan akan melanjutkan trend positif pada Selasa 22 Oktober 2019.

Sebagai perbandingan, kemarin mata uang garuda ditutup di zona hijau pada level Rp 14.078 atau naik 0,47 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi hari ini rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.050 hingga Rp 14.115 per dolar AS.

Ia mengatakan bahwa penguatan rupiah masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen yang datang dari luar di antaranya:

Pertama, soal Brexit. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali mencoba untuk menempatkan Brexit dalam pemungutan suara di parlemen, setelah ia dipaksa oleh lawan-lawannya untuk mengirim surat meminta penundaan dari Uni Eropa hingga 31 Januari 2020 nanti.

“Padahal tinggal 10 hari tersisa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa. Ini yang masih jadi pertentangan dalam beberapa kubu politik Inggris. Apakah mereka akan pergi dengan kesepakatan, keluar tanpa kesepakatan atau mengadakan referendum lain,” ujar Ibrahim.

Kedua, soal rencana damai dagang AS-China. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He mengkonfirmasi bahwa Beijing dan Washington bersedia bekerja sama untuk mengatasi masalah utama satu sama lain berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.

Ketiga, ekspor Jepang jatuh untuk 10 bulan berturut-turut, akibat tidak hanya dari melemahnya ekonomi China, tetapi juga perselisihan yang semakin pahit dengan Korea Selatan mengenai keluhan sejarah. “Hal ini telah menyebabkan kedua negara untuk memaksakan langkah-langkah pembatasan perdagangan,” katanya.

Sementara dari sisi internal, penguatan rupiah dipengaruhi oleh hasil pidato Jokowi pasca pelantikan di gedung DPR/MPR yang menitikberatkan pada Peningkatan SDM dan reformasi birokrasi yang akan memangkas jabatan struktural di pemerintahan sehingga akan mengurangi beban APBN di kemudian hari.

Selain itu, Jokowi juga terlihat optimistis Produk Domestik Bruto Indonesia dapat mencapai 7 triliun dolar AS pada 2045 dan masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

“Hal tersebut telah mendorong optimisme pasar bahwa ekonomi Indonesia dapat bergerak jauh lebih baik,” ujarnya.

Disisi lain, para pelaku pasar juga menunggu pelantikan para menteri yang akan menduduki pos-pos yang cukup vital yaitu pos yang membidangi masalah ekonomi terutama Menkeu, BUMN, ESDM dan Menko Perekonomian.

“Jokowi sendiri mengatakan banyak menteri baru yang professional yang akan bergabung di kabinetnya dan ada 50 persen di luar partai politik,” katanya.

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini