Imbas Kebijakan Erick Tohir, Rupiah Diprediksi Menguat Tipis di Awal Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan menguat tipis di awal pekan, Senin 18 Mei 2020. Jumat kemarin, rupiah ditutup memerah 0,10 persen ke level Rp 14.889 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan laju rupiah akan berkisar dari Rp 14.800 hingga Rp 14.950 per dolar AS.

Ia mengatakan, laju rupiah akan dibayangi oleh data penjualan ritel AS yang mengalami penurunan bulan kedua berturut-turut pada bulan April sebagai imbas dari pandemi corona.

“Jatuhnya penjualan ritel yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat menambah hilangnya 20,5 juta pekerjaan bulan lalu,” katanya Sabtu, 17 Mei 2020.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah mendapat angin segar dari rencana Kementerian BUMN yang akan kembali berkantor per 25 Mei 2020. Kebijakan ini berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020.

“Ini mengindikasikan pemerintah merespon keinginan pasar untuk kembali melonggarkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan ini di luar prediksi yang seharusnya 1 juni 2020 baru akan di laksanakan PSBB,” ujarnya.

Kata Ibrahim, apa yang dilakukan oleh pemerintah, melalui Menteri BUMN menambah kepercayaan pasar, walaupun Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan telah mengeluarkan pergub No.47 Tahun 2020 melakukan pembatasan antar wilayah di masa idul fitri nanti.

“Kebijakan ini malah mendapat kritik tajam baik oleh pemerintah maupun masyarakat,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini