Rumor Pengangkatan Ahok Sebagai Dirut BUMN, Tak Sanggung Dorong Rupiah ke Zona Hijau

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Kamis 14 November 2019. Mengutip data RTI Bussines, sore ini rupiah ditutup di posisi Rp 14.085 per dolar AS atau melemah 0,07 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah masih disebabkan oleh sejumlah sentimen dari luar negeri di antaranya sebagai berikut.

Pertama, soal negosiasi perdagangan AS-China yang masih belum pasti. Di satu sisi, China tidak menginginkan kesepakatan yang sepihak terhadap Amerika Serikat.

“Tapi di sisi lain, Presiden Donald Trump malah memperingatkan bahwa ia akan menaikkan tarif “secara substansial” pada barang-barang Cina jika tidak ada kesepakatan,” kata Ibrahim sore ini.

Kedua, ekonomi China melambat lebih lanjut pada bulan Oktober. Di mana, output industri dan penjualan ritel naik di bawah perkiraan sejumlah ekonom dan tentu akan beresiko terhadap pertumbuhan ekonomi global.

“sebelumnya, ekonomi negeri China juga telah terpukul oleh data pekerjaan rumah tangga yang lemah, menunjukkan penurunan pertama dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.

Ketiga, harga konsumen AS melonjak paling tinggi dalam tempo tujuh bulan terutama di Oktober. Hal ini terjadi bersamaan dengan mereda kekhawatiran resesi dan mendukung sinyal Federal Reserve untuk tidak ada lagi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Keempat soal Brexit. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan untuk surat kabar Daily Telegraph menunjukkan Partai Konservatif yang mengusung Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memiliki keunggulan 10 poin atas partai oposisi utama yaitu Partai Buruh.

Sementara dari dalam negeri, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rencana pengangkatan Ahok menjadi bos BUMN. Banyak kalangan yang pro dan kontra.

Namun investor berpandangan bahwa saat ini, pemerintah butuh pemimpin yang tegas dalam memimpin perusahaan plat merah salah satunya adalah PT. Pertamina yang banyak sekali permasalahan mafia migasnya sehingga ke depannya sedikit demi sedikit akan terkikis oknum-oknum yang bermain di dalamnya.

“Pemerintah optimis, pengangkatan Ahok sebagai bos BUMN di awal desember akan membuat perubahan yang signifikan dan pasar kembali percaya terhadap kepemimpinan saat ini sehingga modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri,” kata Ibrahim.

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini