Pancasila Senjata Satu-Satunya Hadapi Radikalisme di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pendidikan Pancasila adalah satu-satunya senjata untuk melawan radikalisme yang sudah masuk ke banyak institusi pemerintah termasuk pendidikan, akibat pembiaran selama 10 tahun di bawah jargon pemerintah “million friend zero enemy.” Pemerintahan pada periode itu ingin merangkul semua aliran.

Hal itu diungkapkan tokoh senior Sidarto Danusubroto melalui akun YouTube Kanal Anak Bangsa, Selasa 1 Juni 2021.

“Terutama pendidikan Pancasila pada generasi muda,” ujar mantan ajudan Presiden Soekarno tersebut.

Sebab, Pak Sidarto mengungkapkan hasil sejumlah survei terkemuka yang dilakukan UIN maupun LIPI bahwa kelompok-kelompok radikal sudah masuk kementerian dan lembaga negara maupun lembaga pendidikan.

Menurut dia hal itu terjadi saat Pemerintah Indonesia menganut prinsip “million friend zero enemy” sehingga terkesan pemerintah melakukan pembiaran terhadap kelompok-kelompok tersebut selama 10 tahun.

Saat itu pemerintah ingin merangkul semua kekuatan tetapi kelompok-kelompok radikal tersebut, menurut lelaki 84 tahun itu, justru masuk ke mana-mana.

Bibit radikalisme itu jika dibiarkan bisa mengarah pada terorisme.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini