Pyongyang Sebut Pendekatan Paman Sam sebagai Trik Murahan

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG – Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui mengungkapkan bahwa Amerika Serikat baru-baru ini mencoba memulai kontak dengan Pyongyang.

Akan tetapi, Korea Utara justru mengecam upaya tersebut dan mengatakan apa yang dilakukan Paman Sam adalah trik murahan. Choe Son Hui memastikan Korea Utara tidak akan menjawab berbagai panggilan AS, sampai Paman Sam mencabut kebijakan bermusuhan.

Kebijakan bermusuhan yang dimaksud Pyongyang adalah latihan militer dan penerapan sanksi yang bertujuan menekan Pyongyang. Choe Son Hui pun menyebut bahwa upaya yang dilakukan AS hanyalah trik murahan demi mengulur waktu dan membangun opini publik.

Washington berupaya menghubungi Pyongyang dari berbagai rute, baik melalui email maupun pesan telepeon. Namun, Choe menegaskan bahwa sederet upaya tersebut tak pernah mendapat jawaban.

“Apa yang telah terdengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila mengenai ancaman dari Korea Utara dan retorika tak berdasar tentang denuklirisasi lengkap,” kata Choe Son Hui, melansir Reuters, Kamis, 18 Maret 2021.

Berbicara di Seoul dalam kunjungan ke Korea Selatan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menuduh Korea Utara melakukan pelanggaran sistemik dan meluas terhadap rakyatnya sendiri. Selain itu, katanya, AS dan sekutunya berkomitmen untuk denuklirisasi Korea Utara.

Selain Blinken, Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin juga turut dalam rombongan. Keduanya akan melanjutkan pertemuan dengan para pemimpin Korea Utara sebelum bertolak ke Alaska guna pembicaraan pertama pemerintah AS dengan pejabat Cina, di mana kebuntuan  dialog dengan Pyongyang diperkirakan akan dibahas.

Sejak berakhirnya Perang Korea, hubungan AS dan Korea Utara kerap diwarnai ketegangan yang tinggi. Berbagai ketegangan tersebut, terjadi secara periodik, namun biasanya dalam waktu yang singkat.

Kemudian pada 2017, di mana kedua negara saling melontarkan ancaman perang, relasi mantan Presiden Trump dan Kim Jong Un terus membaik pasca-pertemuan perdana di Singapura pada Juni 2018. Dalam pertemuan bersejarah itu, kedua pemimpin sepakat untuk melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Meski begitu, progress denuklirisasi terbilang jalan di tempat. Pertemuan tinggi kedua negara di Hanoi, Vietnam, pada Februari bahkan gagal mencapai kesepakatan apa pun.

Belakangan, relasi Korut-AS kembali terancam memburuk setelah Pyongyang melakukan serangkaian uji coba rudal balistiknya lagi. Korut juga menghentikan perundingan tingkat pejabat tinggi dengan AS di Swedia pada awal Oktober lalu.

Usai pertemuan di Swedia, Korut mengatakan pihaknya tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan AS kecuali mereka mengambil langkah untuk mengakhiri permusuhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini