Presiden Ajak Generasi Muda Banjiri Media Sosial dengan Narasi Pancasila

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Generasi muda Indonesia diharapkan bisa membanjiri media sosial dengan narasi besar soal Pancasila. Imbauan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai antisipasi banyaknya ideologi-ideologi terselubung masuk lewat media sosial.

hal tersebut dalam acara ‘Presidential Lecture’ Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang digagas oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Selasa 3 Desember 2019. Dalam acara tersebut hadir juga Ketua Dewan Pengarah BPIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri serta para menteri kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga pemerintah.

“Media sosial Instagram, Facebook, Twitter, Snapchat, hati-hati, banyak (ideologi) lewat barang-barang ini, sekali main bisa 2-3 juta pas viral. Ideologi Pancasila harus kita sebarkan, kita banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini kalau tidak akan kedahuluan idoelogi-ideologi baru yang menggunakan barang-barang yang tadi saya sebut,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta.

Bonus demografi generasi muda yang mencapai 129 juta, diyakini Jokowi bisa membumikan Pancasila secara cepat dan tepat di media sosial. Sebab yang mempengaruhi anak-anak muda saat ini bukan hanya guru, dosen atau pimpinan kantornya.

“Saya melihat secara detail mereka anak-anak muda memang sekolah, memang kuliah, memang bekerja iya, anak-anak muda ini sekolah, kuliah, bekerja tapi yang mempengaruhi mereka bukan hanya guru, dosen atau bosnya, bukan, hati-hati,” kata Presiden.

Ia pun mengajak segenap elemen masyarakat memasifkan, membumikan (Pancasila) secara cepat menyerap nilai-nilai, informasi dan pengetahuan. “Hati-hati sekali lagi tolong digarisbawahi dari banyak media. Saya lebih detailkan lagi dari layanan chatting, ‘whatsapp’, telegram, line, kakaotalk, hati-hati lewat ini penyebaran dimulai,” ujarnya.

Selain layanan pesan singkat, Presiden juga menyebutkan sejumlah layanan video yang menjadi acuan anak-anak muda. Mulai dari TV, youtube, Netflix, Iflix, Hooq. Presiden memerintahkan agar para menteri dan kepala lembaga memahami cara berkomunikasi 129 juta anak-anak muda agar bisa membumikan Pancasila.

“Semua harus mengerti ini juga, harus mengerti kegiatan mereka itu apa? Konten yang mereka sukai itu apa? Kegiatan yang mereka sukai apa? Harus teridentifikasi betul,” ujarnya.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini