Portugal Buka Dialog Mengenai Masalah Migrasi dengan UE

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Portugal membuka dialog dengan para menteri dari berbagai negara Uni Eropa (UE) mengenai pakta baru untuk menangani masalah migrasi. Sudah menjadi rahasia umum bila benua Eropa menjadi tujuan utama dari para migran di dunia yang berharap kehidupan lebih baik.

Sebagai bagian dari enam bulan masa kepresidenan Uni Eropa, yang dimulai bulan ini, Portugal mengadakan konsultasi awal dengan Yunani –negara yang berada di garis depan krisis migran Eropa tahun 2015 dan 2016.

September lalu, Komisi Eropa awalnya mengajukan proposal untuk pakta migrasi selama masa kepresidenan Uni Eropa yang masih dipimpin Jerman. Bagian paling sensitif dari pakta tersebut mewajibkan setiap negara anggota untuk menampung beberapa pengungsi. Namun, kesepakatan akhir tentang pakta tersebut belum tercapai.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Portugal mengatakan bahwa masalah yang terkait dengan migrasi dari luar UE hanya dapat diselesaikan dengan solidaritas antar negara, tetapi juga menyoroti solidaritas yang tidak sekadar sukarela.

Fleksibel tetapi solidaritas wajib antar negara-negara UE merupakan konsep utama yang didorong oleh Portugal, kata Kementerian Dalam Negeri Portugal. Ia menambahkan, solusi harus ditemukan untuk dua masalah utama, yakni arus migrasi regular dan krisis migrasi, melansir Reuters, 6 Januari 2021.

Menteri Eduardo Cabrita mengatakan, ia akan mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintah di Spanyol, Italia, dan Malta, tiga negara yang menjadi tujuan para migran.

“Tujuan dari pertemuan ini, adalah untuk menemukan titik konvergensi antara negara anggota dan jalur yang akan memungkinkan kami untuk mengatasi aspek yang menghasilkan konsesus yang kurang dalam pakta tersebut,” demikian pernyataan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini