Polri: Diduga Provokator, Saat Ini Ada 69 Orang Diamankan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-69 orang diamankan Polda Metro Jaya karena diduga sebagai provokator terkait dengan peristiwa ricuh yang terjadi sejak Selasa 21 Mei hingga Rabu 22 Mei 2019.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan kericuhan terjadi setelah aksi demo di depan Bawaslu pada Selasa kemarin. Namun kericuhan itu disebut Iqbal bukan dilakukan oleh massa yang sebelumnya berdemo di Bawaslu.

“Pukul 23.00 WIB, tiba-tiba ada massa. Kita tidak tahu massa itu dari mana. Massa yang berulah anarkis dan provokatif berusaha merusak security barrier dan memprovokasi petugas,” kata Iqbal.

Dirinya menyebut petugas gabungan dari Polri dan TNI kemudian mengimbau massa untuk membubarkan diri karena sesuai aturan tidak boleh lagi ada aksi lagi. Namun massa tersebut disebut Iqbal tetap bertahan hingga akhirnya petugas gabungan menghalaunya.

Massa kemudian terpecah di Jalan Sabang dan Jalan Wahid Hasyim, tetapi menyerang petugas gabungan dengan lemparan batu, molotov, dan petasan ukuran besar.

“Dari insiden tersebut Polda Metro Jaya mengamankan 58 orang yang diduga provokator dan saat ini sedang kita dalami,” katanya.

Selain peristiwa tersebut, Iqbal menyebut pada pukul 03.00 WIB terdapat sekumpulan massa lain di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat. Petugas gabungan dari Polri dan TNI kemudian kembali mengimbau massa tersebut untuk membubarkan diri.

Namun massa itu malah kemudian bergerak ke arah asrama Polri di Petamburan. Mereka disebut Iqbal menyerang asrama itu hingga membakar mobil-mobil yang berada di sana.

“Kami sangat menyayangkan itu. Dengan strategi kami, kami mengamankan 11 orang dari ratusan massa tersebut yang diduga provokator, saat ini sedang didalami Polda Metro Jaya,” katanya.

Mayoritas massa itu disebut Iqbal berasal dari luar Jakarta yaitu Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Iqbal menduga mereka merupakan massa bayaran yang sengaja diatur untuk menciptakan kericuhan tersebut.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini