MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pihak Twitter menghapus tweet Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang mengatakan, vaksin COVID-19 buatan Amerika Serikat dan Inggris dirancang untuk mencemari orang. Khamenei melarang impor vaksin virus corona dari kedua negara barat tersebut lantaran tak percaya.
“Impor vaksin Amerika dan Inggris dilarang … Bukan tidak mungkin mereka ingin mencemari negara lain … Vaksin Prancis juga tidak dapat dipercaya,” kata Khamenei dalam sambutan yang disiarkan di televisi pemerintah dan juga diposting di akun media sosialnya.
Melansir English al Arabiya, Twitter telah menghapus tweet di akun bahasa Inggris dan Arab Khamenei mengenai vaksin COVID-19 yang dibuat kedua negara Barat tersebut. Pihak Twitter mengatakan, hal tersebut melanggar aturan platform media sosial.
Tak lama setelah pidato Khamenei, Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran membatalkan pengiriman 150 ribu dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Ribuan dosis vaksin COVID-19 tersebut sejatinya merupakan sumbangan dari dermawan AS.
“Masyarakat Bulan Sabit Merah akan bertindak atas kata-kata pemimpin tertinggi; Kata-katanya tentang masalah apa pun, termasuk impor vaksin COVID-19 adalah faktor penentu,” laporan kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip pernyataan juru bicara Masyarakat Bulan Sabit Merah, Mohammad-Hassan Ghosiyan.
Larangan Khamenei atas impor vaksin COVID-19 dari AS dan Inggris memicu kritik di sejumlah kalangan warga online. Mereka mengatakan pemimpin tertinggi itu tidak memiliki keahlian untuk mencari solusi tentang masalah tersebut.
Warga Iran baru-baru ini meluncurkan kampanye online yang mendesak otoritas negara untuk tidak menunda pembelian vaksin dari luar negeri. Virus corona telah membunuh hampir 55 ribu dari lebih dari 1,2 juta orang yang terinfeksi di Iran, menurut Kementerian Kesehatan.
