MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah terus berupaya meningkatkan pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan daya saing tinggi. Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah demi mempercepat pembangunan ekonomi secara merata. termasuk melalui pesona alamnya.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah suatu wilayah atau kawasan daengan batas tertentu, menjalankan fungsi perekonomian, serta memperoleh fasilitas tertentu. KEK ini sudah ada sejak 2009, yang merupakan pengembangan dari banyaknya kawasan ekonomi pada tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 1970, KEK muncul sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Dua tahun kemudian, muncul suatu pengembangan Kawasan Berikat. Di tahun 1989, sebagai Kawasan Industri. Lalu, 1996 sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), dan dikembangkan lagi sejak 2009 hingga kini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
KEK Mandalika salah satunya, yang diperuntukkan sebagai pariwisata. Zona pariwisata ini untuk mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi, pertemuan, pameran, serta kegiatan terkait. Tak heran KEK Mandalika ini menyuguhkan pesona alam yang sangat indah sebagai pariwisata.
Melalui Peraturan Pemerintah No 52 Tahun 2014, Mandalika ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Hamparan wilayah seluas 1.036 hektar dengan menghadap ke Samudra Hindia ini diharapkan bisa mengangkat sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat juga wisatawan lainnya.
Potensi wisata yang menggagumkan di Mandalika cukup menjanjikan. Namun belum banyak yang mengetahui keindahannya. Mulai dari pesona bahari hingga pemandangan alam bawah laut yang memukau. Rencananya di pertengahan 2021 akan digelar kejuaraan balap motor internasional MotoGP di Mandalika, yang sekarang sirkuitnya masih dalam proses pembangunan.
Berikut pesona menakjubkan dari Mandalika
Spot Bersama Sunset di Pantai Kuta Mandalika
Pantai Mandalika yang memiliki luas sekitar 1.034 hektar ini mempunyai lima pantai yang indah membentang dari timur ke barat Samudera Hindia. Lokasi pantai ini hanya membutuhkan waktu 30 menit dari Bandara Internasional Lombok. Kelima pantai tersebut ialah Pantai Kuta, Pantai Seger, Pantai Sarenting, Pantai Tanjung Aan, dan Pantai Gerupuk.
Spot dari pantai-pantai yang ada di Mandalika sangat mendukung pada saat sore hari ketika matahari terbenam. Dengan pemandangan cahaya dari matahari yang akan berganti, menambah suasana asyik dengan desiran ombak dan angin sepoi-sepoi dari pinggir pantai. Di antara Pantai Sarenting dan Pantai Tanjung Aan juga terdapat Bukit Merese yang banyak dikunjungi sebagai spot favorit yang sayang jika dilewatkan.
Kerarifan Lokal dari Desa Adat Sade
Terletak tidak begitu jauh dari lokasi Mandalika, para wisatawan bisa juga mampir untuk mengunjungi suku asli dari Pulau Lombok. Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende yang menjadi tempat tinggal dari Suku Sasak.
Di Desa tersebut, kamu bisa melakukan aktivitas yang mungkin tidak biasa kamu lakukan. Seperti belajar menenun kain dengan alat tradisional, menonton atraksi budaya setempat, menikmati dan berfoto ria dengan latar belakang arsitektur yang unik dari bangunan di desa, bahkan bisa berinteraksi dan berbincang langsung dengan penduduk asli suku tersebut.
Goa Kotak, Eksotisme yang luar Biasa
Goa dengan bentuk yang tidak biasa. Goa di Mandalika ini berbentuk kotak. Salah satu goa yang anti-mainstream. Lebar goa sekitar 3 meter dan panjang lorong sekitar 6 meter ini dijadikan spot untuk melihat hamparan pasir dan air laut dari pantai yang da di Mandalika.
Meski terlihat seperti lorong jalan, Goa Kotak ini menjadi alternatif untuk kamu yang ingin menikmati pemandangan laut dari jarak kejauhan. Pengunjung juga dapat melihat fosil kerang, terumbu karang pada dinding goa. Sehingga disebutkan bahwa Goa Kotak ini dulunya berada di bawah permukaan air laut. Ada pula pilihan wisata bentuk goa lainnya yaitu Goa Biawak, Goa Bangkang, Goa Susu, Goa Lawah, serta Goa Walet.
Menakjubkan bukan pesona alam hingga kearifan lokal yang disuguhkan Mandalik? Membayangkannya saja sudah membuat pikiran sejuk apalagi datang langsung menikmatinya. Ingat, tetap selalu hati-hati saat dalam perjalanan apalagi di masa pandemi Covid-19.
Reporter : Irania Zulia
