Pengamat: BNPP Harus Minta dengan Spesifik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (dahulu Basarnas) mengaku masih kekurangan personil. Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo menegaskan badan tersebut harus lebih spesifik mengajukan permohonan penambahan anggota.

Menurut Agus, BNPP harus menyebutkan jumlah persis personil untuk setiap kota, anggota yang dibutuhkan seperti apa, dari mana apakah harus pegawai negeri sipil atau tidak.

“Yang jelas memang membutuhkan banyak personil tambahan. Tetapi tidak bisa meminta begitu saja ke Kemenpan (Kementerian PANRB) karena banyak klasifikasi anggota (BNPP), jadi yang dibutuhkan seperti apa?” begitu kata Agus saat ditanya Mata Indonesia, Rabu 18 Desember 2019.

Menurut Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Didi Hamzar, instansinya saat ini masih kekurangan personil. Jumlah yang ada sekarang baru separuh dari yang dibutuhkan.

Idealnya, menurut Hamzar, badan itu membutuhkan 7000 pegawai. Sekarang baru 3500 orang yang terbagi ke 38 kantor, 77 pos dan kantor pusat.

Jumlah personil ideal tersebut harus tercapai agar BNPP lebih mudah menjalankan tugas dan fungsinya. Apalagi menurutnya Indonesia saat ini tengah mengalami cuaca ekstrim sehingga dikhawatirkan akan banyak bencana yang terjadi.

Saat ini, menurut Hamzar, bantuan tenaga dari satuan TNI-Polri, BNBP, dan BPBD di setiap daerah cukup mengatasi kekurangan itu.(Widyo)

Berita Terbaru

Jelang Putusan Sidang MK, Aktifis Budaya Jawa Turut Aktif Menyoroti

Mata Indonesia, Yogyakarta - Proses persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) terus bergulir namun dinilai sarat keberpihakan. Hal tersebut terlihat dari pemohon yang tidak diperkenankan bertanya kepada para Menteri untuk memperkuat bukti dari dalil yang diajukan dan yang boleh bertanya hanyalah Hakim.
- Advertisement -

Baca berita yang ini