Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Menggunakan Senapan Mesin Otomatis

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Fars News yang berafiliasi dengan Islamic Revolutionary Guard Corps melaporkan bahwa pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh dilakukan dengan menggunakan senapan mesin otomatis yang dioperasikan dengan remote kontrol dan bukan dengan penembak.

Melansir English al Arabiya, Senin, 30 November 2020, Fakhrizadeh dan istrinya sedang dalam perjalanan untuk menghabiskan waktu akhir pekan di rumah mereka di pinggiran kota Teheran.

Ada tiga mobil keamanan bersama mereka, dan pada titik tertentu kendaraan terdepan meninggalkan iring-iringan mobil untuk melakukan pemeriksaan keamanan awal di rumah Fakhrizadeh.

Tepat setelah mobil terdepan meninggalkan iring-iringan, tembakan dilepaskan ke mobil Fakhrizadeh, seketika mobil tersebut berhenti. Fakhrizadeh pun keluar dari mobil, mengira kendaraannya menabrak sesuatu atau ada masalah dengan mesin.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa tembakan dilepaskan lagi dari sebuah truk pickup Nissan yang diparkir sekitar 150 meter dari mobil yang ditumpangi Fakhrizadeh. Tembakan dilepaskan dari senapan mesin otomatis yang dipasang di truk dan dioperasikan dengan remote kontrol.

Tiga peluru mengenai Fakhrizadeh –satu mengenai tulang belakangnya. Sementara truk pickup Nissan tersebut seketika meledak seperti mekanisme penghancuran diri.

Menurut kantor berita Fars News, badan intelijen Teheran telah mengidentifikasi pemilik truk pickup tersebut yang ternyata telah meninggalkan Iran sejak satu bulan lalu.

Kematian ilmuwan nuklir top tersebut membuat Teheran murka. Para pemimpin dan pejabat negara yakin bahwa Barat dan Israel berada dalam serangan yang menewaskan Fakhrizadeh.

Pembalasan bahkan kabarnya tengah direncanakan Iran. Media garis keras Iran, Kayhan menyerukan serangan ke kota pelabuhan Israel di Haifa apabila peran Israel dalam pembunuhan Fakhrizadeh benar-benar terbukti.

“Penyerangan harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga selain merusak fasilitas, juga harus menimbulkan banyak korban jiwa, tulis Saadollah Zarei dalam kolom opini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini