Pelaku Bom Makassar Lancarkan Aksi karena Dendam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelaku bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, melancarkan bom bunuh diri karena adanya dendam. Salah satu mentor dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah terbunuh aparat keamanan. Sehingga dia dendam dan melancarkan aksi lewat bom bunuh diri.

Analisa ini disampaikan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto. ”Sebetulnya mereka mengarah ke balas dendam setelah mentornya itu tewas terbunuh,” ujar Wawan dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu 3 April 2021.

Wawan mengatakan, dua pengantin bom Makassar tersebut ingin melanjutkan aksi mentornya sebelum tewas terbunuh oleh aparat. Setelah mentornya tewas, mereka malah semakin ingin membalas dengan melancarkan aksinya.

”Jadi dia penerus pengantin dan dia ingin mewujudkan rencana untuk menyerang sejak Januari,” kata Wawan.

Wawan menambahkan, pasangan suami istri pelaku bom Gereja Katedral Makassar tersebut, sebetulnya telah diincar aparat kepolisian. Namun mereka selalu berpindah-pindah tempat.

”Makanya dia lari-lari menghapuskan jejak dan menghilangkan semua atribut dan mengganti komunikasinya, kemudian pindah-pindah tempat,” ujar Wawan.

Sebuah ledakan terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu 28 Maret 2021 pagi. Ledakan tersebut berasal dari pelaku bom bunuh diri.

Polri menyebut pelaku berjumlah dua orang. Keduanya merupakan pasangan suami-istri berinisial L dan YSF. Belakangan mereka disebut terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya melakukan aksi bom Makassar dengan menggunakan motor matik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini