PBB: Pandemi Covid19 Tak Terkendali Karena Banyak Negara Tak Patuh, Termasuk Indonesia?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres menyalahkan sejumlah negara yang tidak patuhi terhadap pedoman WHO sebagai penyebab tingginya penularan Covid19 di dunia yang kini sudah menginfeksi lebih dari 65 juta penduduk dunia.

Gutteres mengungkapkannya dalam Sidang Umum PBB tentang Covid19, Kamis 3 Desember 2020 waktu New York yang dihadiri 193 negara anggota. Sayang dia tidak menyebut nama-nama negara itu.

“WHO sejak awal sudah memberi panduan ilmiah menghadapi Covid19 yang seharusnya menjadi dasar untuk respons global yang terkoordinasi, Sayang banyak rekomendasi itu tidak diikuti negara-negara anggota, serta menolak fakta yang disajikan serta mengabaikan panduan itu. Maka, ketika negara-negara itu melangkah menuju arahnya sendiri, virus (penyebab Covid19) pergi ke segala arah (menyebar cepat-Red),” ujar Gutteres yang dikutip Kamis 4 Desember 2020.

Meski tidak menyebut nama-nama negara itu, namun sebelumnya dunia mengetahui Presiden Amerika Serikat Donald Trump menentang PBB bahkan mencabut bantuan kepada WHO.

Saat ini, menurut catatan worldometer, sudah lebih dari 14 juta warga AS yang terinfeksi Covid19 dengan angka kematian 282.829 orang.

Sedangkan di lima besar negara dunia yang tingkat penularan Covid19 paling tinggi adalah India dengan lebih dari 9 juta penduduk terinfeksi, lalu Brasil dengan lebih dari 6 juta warganya terinfeksi Covid19, Rusia yang mencatat lebih dari 2 juta warganya positif Covid19 serta Prancis yang juga mencatat 2 juta kasus positif Covid19.

Pengabaian dan ketidakpercayaan tersebut juga terjadi di Indonesia, terutama setelah datangnya Rizieq Syihab dari Arab Saudi. Semakin banyak pengabaian terhadap protokol kesehatan dan hasilnya Kamis 3 Desember 2020 penambahan kasus positif mencapai rekornya selama ini yaitu lebih dari 8.000 orang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini