Pancasila dan Ho Lopis Kuntul Baris Bung Karno

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Buat generasi milenial, pasti sangat awam mendengar jargon Presiden pertama RI, Ir Sukarno yakni ‘Ho-Lopis-Kuntul-Baris’. Sebuah jargon yang diucapkan Sukarno untuk membakar semangat rakyat agar bersatu dengan gotong royong membangun negeri ini.

Adalah Ketua DPR RI Puan Maharani yang kembali mengingatkan lagi jargon tersebut usai mengikuti upacara perayaan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020. “Ho-Lopis-Kuntul-Baris buat kepentingan bersama, itulah gotong-royong,” ujar Puan dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin 1 Juni 2020.

Jargon itu, kata Puan, merupakan kalimat yang diucapkan Bung Karno saat pidato pada tahun 1954 silam, sekaligus menegaskan bahwa intisari dari Pancasila adalah gotong-royong. Kala itu Sukarno menjelaskan bahwa gotong royong sebagai suatu paham dinamis yang lebih dinamis dari kekeluargaan, dan menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan.

Puan mengatakan kalimat yang Bung Karno ucapkan berbunyi : “Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho lopis kuntul baris buat kepentingan bersama. Dari semua untuk semua”.

“Bila ada kemauan untuk bersama, maka sesuatu yang berat sekalipun akan mampu diatasi. Kini, bahkan kapanpun kita membutuhkan kebersamaan. Kita seharusnya senang dan semakin senang dengan semakin banyaknya orang yang bergabung dalam kebersamaan berapapun ‘andilnya’ dalam kebersamaan itu.”

Seperti yang terjadi di Cimahi, Jawa Barat. Di sana ada satu daerah yang antar-tetangganya rukun membantu menyediakan makanan untuk salah satu warganya yang positif corona sedang menjalani isolasi mandiri. Lalu ada di Desa Jambanan, Sragen, ketika warga desa menyambut meriah salah satu warganya yang pulang ke rumah setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

“Di daerah pemilihan saya yang meliputi Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, juga banyak terjadi antar-warga saling membantu bersama-sama menghadapi dampak sosial ekonomi dari pandemik COVID-19. Alhamdulillah, dalam menghadapi pandemik COVID-19, saya melihat jiwa gotong royong yang terpancar di tengah rakyat Indonesia,” ujar Puan.

Cucu Bung Karno itu pun segera menyadari bahwa memang untuk melawan COVID-19, jangan hanya terpaku pada istilah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tetapi yang Indonesia juga butuhkan saat ini adalah gotong royong berskala besar.

“Penanggulangan Pandemik Covid-19 membutuhkan kerja bersama. Gotong royong dari semua komponen bangsa, baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, dan masyarakat,” katanya.

Karena itu, ia pun menegaskan kembali jargon pemersatu bangsa yang diucapkan Bapak Pendiri Bangsa, Ho Lopis Kuntul Baris. “Saya tekankan kembali, Indonesia saat ini butuh gotong royong berskala besar,” ujarnya lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini