Pakar: Akhiri Polemik Kartu Prakerja dengan Terapi Komunikasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Polemik Kartu Prakerja dengan perusahaan rintisan Ruangguru sebaiknya diakhiri dengan menghadirkan tiga aktor sosial dalam sebuah diskusi publik sebagai “terapi komunikasi.” Ketiganya adalah politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, CEO Ruangguru Adamas Belva Devara dan Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily.

Menurut pakar komunikasi dari Lembaga EmrusCorner, Emrus Sihombing, hal itu bisa menjadi deteksi awal untuk menunjukkan apakah terdapat tindak pidana korupsi dalam hubungan kedua program tersebut.

“Agar menjadi terang benderang, sehingga tidak ada dusta di antara kita sesama anak bangsa,” ujar Emrus dalam keterangan tertulisnya, Kamis 30 April 2020.

Orang yang proaktif merespon undangan itu dari sudut pandang psikologi komunikasi, menurut Emrus, memiliki fakta, data dan bukti yang valid.

Sedangkan yang tidak proaktif apalagi tidak merespon undangan dari salah satu aktor sosial tersebut, perlu dipertanyakan.

Jika tiga aktor tersebut tidak proaktif saling mengundang apalagi tidak satupun di antara mereka menyatakan hadir, maka wacana ini hanya sekedar polemik sekejap. Hanya “panas-panas tahi ayam” yang akan menghilang dengan sendirinya karena tidak ada bukti.

Diskusi publik ini harus membongkar prosedur penganggaran, alokasi dan rasionalitas biaya untuk apa saja, persetujuan, penunjukan serta teknis pelaksanaan. Sebab, bagaimana pun yang digunakan adalah uang rakyat.

Di media massa, Arteria Dahlan paling ngotot mendesak KPK untuk membongkar praktik Kartu Prakerja tersebut. Sedangkan Ace yang nota bene dari partai koalisi pemerintah meminta publik tidak curiga berlebihan terhadap program tersebut.

Sementara Adamas Belva sudah mengundurkan diri dari jabatan staf khusus milenial dari Presiden Jokowi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini