MATA INDONESIA, LONDON – John Obi Mikel mengenang kekalahan Chelsea dari Barcelona di Liga Champions 2009. Menurut dia, suasana ruang ganti The Blues saat itu sangat mengerikan.
Chelsea tersingkir di semifinal Liga Champions 2009 dari Barcelona dengan skor 1-1 di Stamford Bridge. Mereka kalah agregat gol tandang setelah di leg pertama yang digelar di Camp Nou berakhir imbang tanpa gol.
Chelsea sebenarnya di ambang lolos ke final berkat gol Michael Essien. Tapi, gol Andres Iniesta di masa injury time membuyarkan mimpi Chelsea.
Pertandingan berjalan panas di atas lapangan. Setidaknya ada empat penalti yang berhak didapat Chelsea, tapi wasit Tom Henning Ovrebo tak satu pun memberikan penalti.
Chelsea tak mendapat penalti setelah Florent Malouda ditekel Dani Alves. Wasit menyebut pelanggaran terjadi di luar kotak penalti. Kemudian, giliran Didier Drogba dilanggar Eric Abidal. Wasit bergeming.
Dua insiden lainnya melibatkan Gerard Pique dan Samuel Eto’o. Tangan Pique terlihat menyentuh bola ketika Nicolas Anelka hendak menendang bola. Terakhir, Eto’o memblok bola dengan tangan saat Michael Ballack melepaskan tendangan. Tetap wasit tak memberikan penalti untuk Chelsea.
“Situasinya benar-benar kacau di lorong stadion dan ruang ganti pemain usai pertandingan. Botol-botol dan benda lain beterbangan. Meja-meja hancur. Semua orang berteriak,” kenang Mikel, dikutip dari Daily Mail, Rabu 24 Maret 2021.
“Mungkin hal ini bisa dibilang wajar, karena saat itu Chelsea kalah. Saya tak tahu saat ini, tapi dulu kekalahan benar-benar tak bisa diterima. Tapi ketika itu memang benar-benar malam yang gila. Didier Drogba emosi di lapangan dan terbawa hingga ruang ganti pemain,” katanya.
Kegagalan melaju ke final Liga Champions di 2009 berhasil ditebus Chelsea di 2012. Kala itu mereka berhasil mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk pertama kali dalam sejarah klub.
