Ngeri, Ini Bahaya Abu Vulkanik Gunung Sinabung bagi Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut tak hanya meninggalkan trauma bagi masyarakat, namun juga berdampak bahaya untuk kesehatan tubuh manusia.

Dokter Spesialis Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan Wijaya Juwarna yang juga Ketua IDI Medan menyebut, masyarakat sebaiknya tidak menganggap erupsi ini sepele, karena abunya bisa mengakibatkan masalah pernapasan akut atau ISPA.

“Sistem pernapasan merupakan hal vital untuk menunjang hidup manusia jadi harus benar-benar diwaspadai khususnya bagi orang yang memiliki permasalahan paru-paru,” kata Wijaya, seperti dikutip pada Senin 10 Agustus 2020.

Ia menyebut, erupsi gunung mengeluarkan hujan abum, gas vulkanik seperti uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), nitrpogen (NO2), yang diantaranya beracun bagi tubuh manusia.

Menurutnya, abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas, hingga penyempitan saluran pernapasan yang dapat berakibat fatal untuk kesehatan.

Wijaya menjelaskan, orang paling rentan terdampak abu vulkanik adalah bayi, anak-anak, dan orang usia lanjut. Untuk mencegah bahaya akibat paparan Ia berharap warga terdampak untuk menggunakan masker terutama masker N95 atau P2 karena dapat mencegah materi yang berukuran kurang dari 10 mikron hingga 0,3 milimeter.

“Masker medik yang paling mudah didapatkan dan dengan harga murah, tapi material masih bisa masuk melalui celah-celah masker ini karena bahannya tidak terlalu tebal,” ujarnya.

Selain gangguan pernapasan akut atau ISPA, dampak abu vulkanik juga dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan, iritasi pada kulit, serta gangguan mekanikal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini