MATA INDONESIA, WASHINGTON – Tingkat kematian akibat Covid19 yang tinggi di Amerika Serikat mulai menimbulkan masalah pada penanganannya. Negara Bagian Texas yang kenaikan korban meninggalnya tertinggi terpaksa menyimpan jenazah di truk-truk berpendingin.
Akibatnya, warga Texas diperintahkan lebih banyak tinggal di rumah dari pada bepergian ke luar.
Angka kematian akibat Covid19 di Texas pada Rabu 22 Juli 2020 mencapai 197 dengan 10.893 orang dirawat di rumah sakit. Angka itu menunjukkan kondisi yang parah.
Seperti dilansir Reuters, Hakim Wilayah Hidalgo Richard Cortez yang juga tokoh Partai Demokrat mengeluarkan perintah berlindung di tempat bagi warga wilayah itu.
Namun, perintah itu dilawan Gubernur Texas yang berasal dari Partai Republik Greg Abbot, yang berpendapat bahwa pejabat lokal tak punya wewenang memerintahkan warga berdiam di rumah.
Kini sejumlah krematorium di kawasan Hidalgo memberlakukan daftar tunggu dalam dua pekan, kata Cortez, memaksa wilayah itu menggunakan lima truk berpendingin yang dapat menyimpan 50 jasad setiap truknya.
Pejabat medis Hidalgo, Dr Ivan Melendez, menyalahkan langkah Abbot yang menghalangi para pejabat lokal memerintahkan warga tinggal di rumah untuk mengatasi lonjakan penularan virus corona. Langkah itu dinilai membuat macet sistem medis setempat di setiap tingkat.
Pada Selasa, kematian akibat corona di AS mencapai 1.000 dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak 10 Juni. Lebih dari 142.000 orang meninggal di negara itu selama lima bulan terakhir dan kematian sedang meningkat di 23 negara bagian, menurut hitungan Reuters.
Tiga negara bagian terpadat penduduk, Florida, Texas dan California, berada di puncak daftar 44 negara bagian di mana kasus-kasus COVID-19 sedang meningkat, menurut analisis Reuters.
