Myanmar “Berdarah” dengan Pesan Bernada Kecaman

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Para penentang junta militer  di kota Yangon, Myanmar seolah tak pernah kehabisan cara dalam mengekspresikan protes. Kali ini, para penentang menyemprotkan cat merah di jalan-jalan pada Selasa (6/4) untuk menandai kematian ratusan martir yang dibunuh oleh pasukan keamanan.

Kelompok Advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik atau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) melaporkan, aparat keamanan Myanmar menewaskan sebanyak 570 warga sipil dan sekitar 3,500 orang dengan sekitar empat perlima dari mereka masih berada dalam tahanan.

Para demonstran sengaja untuk bangun pagi untuk menyemprot trotoar, jalan, dan halte bus dengan cat merah sebagai bagian dari protes atas tindakan represif yang dilakukan aparat keamanan Myanmar sejak pengambil alihan kekuasaan pada awal Februari. Dunia internasional pun mengecam aksi biadab para aparat keamanan.

“Darahnya belum kering,” salah satu bunyi tulisan dengan warna merah di pinggiran jalan, melansir Reuters, Selasa, 6 April 2021.

“Jangan membunuh orang hanya untuk gaji kecil serendah harga makanan anjing,” salah satu tulisan yang berada di halte bus –disinyalir membidik tentara berpangkat tinggi yang dieksploitasi oleh para jenderal kleptokratis.

amarah telah melanda Myanmar dalam dua bulan terakhir karena kembalinya pemerintahan militer dan berakhirnya era singkat reformasi demokrasi serta integrasi internasional yang tidak ada di bawah kekuasaan militer yang menindas sejak 1962-2011.

Beberapa pengunjuk rasa menyebut gerakan mereka sebagai revolusi musim semi, yang ditandai dengan pawai jalanan, tindakan unik pemberontakan tanpa kekerasan, dan kampanye pembangkangan sipil yang bertujuan melumpuhkan aparat pemerintah.

Pada hari Paskah, para penentang anti-kudeta menuliskan pesan protes di telur Paskah pada Minggu (4/4), seperti “Kita Harus Menang” dan “Keluar MAH” – mengacu pada pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing.

Tekanan eksternal tumbuh pada militer untuk menghentikan pembunuhan, dengan beberapa negara menyerukan untuk menyerahkan kekuasaan dan membebaskan semua tahanan, dan yang lain mendesak dialog dan pemilihan baru segera.

Junta militer Myanmar pada akhir pekan mengumumkan surat perintah penangkapan untuk lebih dari 60 selebriti, influencer media sosial, model, dan musisi atas tuduhan penghasutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini