Miris! Potensi Zakat Indonesia Rp 230 T, Capaiannya Hanya 8 Triliun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sungguh miris. wakaf dan zakat yang seharusnya menjadi sumber pendanaan berbasis syariah tidak berjalan maksimal di Indonesia, yang notabene merupakan negara Muslim terbesar di dunia.

Disampaikan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, sebenarnya potensi keuangan syariah, salah satunya melalui zakat, di Indonesia sangatlah besar. Presiden Joko Widodo pun pernah menyampaikan, harusnya Indonesia jadi pusat keuangan syariah global.

“Zakat kita ini baru 3,5 persen atau Rp 8 triliun, dari potensi yang mencapai Rp 230 triliun. Makanya kita harus dorong bisnis syariah,” kata Ma’ruf di Jakarta, Rabu 13 November 2019.

Ma’ruf berkata, saat ini sukuk Indonesia telah jadi yang terbesar di dunia, namun perbankan syariah dan pasar modalnya tak berjalan maksimal. Ia khawatir, Indonesia hanya akan jadi tukang endorsment produk halal saja, tidak menjadi pemain besar.

Di pihak lain, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya meningkatkan inklusi ekonomi dan keuangan di Indonesia. Tapi juga mampu sebagai sumber daya duku ekonomi di tengah melamabatnya ekonomi global.

“Sekitar 40% dari ekonomi, maupun penduduk kita belum terkait dengan keuangan dan ekonomi atau inklusi keuangan atau inklusi ekonomi. Itu adalah pasar, itu potensi, itu sumber dari daya dukung ekonomi,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, segmen-segmen yang sebesar 40% itu aja dikembangkan, bersama dengan para stake holder terkait, baik itu dari kalangan pesantren maupun UMKM, dan industri halal lainnya.

“Segmen itu yang menjadi daya dukung ekonomi ke depan dalam mengantisipasi, memitigasi dampak dari global ekonomi yang sedang turun,” kata dia.

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini