Mensos: Soal Karantina di Natuna, Pemerintah Gak Akan Korbankan Warga Sekitar

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Pemerintah sudah menghitung matang untuk mengarantina 238 warga negara Indonesia yang baru pulang dari Wuhan Cina akibat wabah virus corona merebak. Dipilihnya pangkalan militer di Natuna karena lokasinya jauh dari pemukiman dan dekat dengan laut sehingga tidak mengorbankan warga sekitar.

“Masyarakat Natuna tidak perlu khawatir,” kata Menteri Sosial Juliari Batubara di Ciwidey Bandung, Minggu 2 Februari 2020.

Dia menegaskan, tak mungkin pemerintah pusat main-main. Apalagi mengorbankan warganya sendiri.

Dia meminta semua pihak tetap waspada terhadap virus corona tersebut karena WHO sudah menyatakan sebagai darurat kesehatan global. Tapi perlu langkah-langkah preventif baik oleh pemerintah pusat, daerah, ataupun pihak lainnya untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Natuna, Haryadi mengatakan mereka menolak kedatangan WNI tersebut lantaran khawatir tertular Virus Corona.

Dia berpendapat, masih banyak tempat lain untuk mengarantina WNI yang baru pulang dari Wuhan. Tetapi, itu tak mesti di Natuna.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan tempat transit sementara WNI di Natuna jauh dari rumah penduduk.

Tempat karantina itu disebut merupakan salah satu fasilitas yang ada di wilayah pangkalan militer Indonesia dan berjarak 5 kilometer dari pemukiman penduduk.

Pemerintah menyediakan rumah sakit di pangkalan militr itu untuk mendukung proses karantina WNI dari China di Natuna. Rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap seperti dapur umum, MCK, dan lain sebagainya. Rumah sakit disebut dapat menampung 300 pasien.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini