Menlu AS: Cina Buat Pandemi Kian Memburuk

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Keengganan Cina memberikan akses penuh ke para ahli kesehatan global yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat pandemi virus corona kian memburuk, hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.

Blinken menegaskan bahwa penting menyelidiki asal usul virus corona baru. Statement tajam Blinken menggarisbawahi kritik dari anggota lain atas minimnya transparansi Negeri Tirai Bambu pada hari-hari penting awal pandemi virus corona terjadi.

Sebagaimana diketahui, Cina tidak memberikan akses ke pakar internasional atau berbagi informasi secara real time untuk memberikan transparansi yang sebenarnya. Akibatnya, menurut Blinken, virus lepas kendali dan semakin mengerikan daripada seharusnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa Cina merahasiakan data kepada penyelidik WHO yang melakukan perjalanan ke Beijing untuk meneliti asal-usul pandemi.

Sebuah laporan WHO, yang ditulis bersama-sama dengan para ilmuwan Cina merilis bahwa virus corona mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, dan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin sebagai penyebabnya.

Peristiwa tersebut menyoroti mengapa perlu ada sistem keamanan kesehatan global yang lebih kuat untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, kata Blinken.

“Reformasi harus mencakup komitmen terhadap transparansi, berbagi informasi, dan akses bagi para ahli dan Cina harus berperan di dalamnya,” kata Blinken, menambahkan bahwa penting untuk mencapai perhitungan yang lebih konklusif tentang bagaimana pandemi dimulai, melansir Reuters, Senin, 12 April 2021.

“Kami perlu melakukan itu dengan tepat agar kami sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya terjadi, sekaligus untuk mencegah hal itu terjadi lagi. Itulah mengapa kami harus menyelesaikan ini,” ucapnya.

Ketika laporan WHO dikeluarkan pada bulan Maret, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya meminta Cina untuk memberikan akses penuh dan data akurat mengenai asal mula wabah muncul pada akhir 2019kepada para ahli independen.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengatakan bahwa hari Senin (4/1), Negeri Bambu siap menyambut tim penyidik WHO. Akan tetapi di tengah ketegangan geopolitik yang membara, para ahli mengatakan bahwa tim penyelidik WHO mungkin tidak diizinkan meneliti beberapa aspek yang lebih sensitif dari pandemi virus corona.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini