Mengacu Pada Kitab Salaf, Pesantren Mahfilud Dluror Jember Jalani Puasa Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tak hanya tarekat Naqsabandiyah, para jemaah di Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan pada Senin 12 April 2021, lebih dulu jadwal dari pemerintah.

“Alhamdulillah kami sudah menjalankan salat tarawih tadi malam, Minggu 11 April 2021 dan hari ini mulai berpuasa yang diikuti oleh sebagian warga Jember dan Bondowoso, serta para alumni pesantren,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Mahfilud Dluror KH Ali Wafa di Jember.

Pelaksanaan salat tarawih dipimpin KH Ali Wafa tidak hanya diikuti para santri. Sejumlah warga yang berada di sekitar pesantren yang ada di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso itu juga ikut menjalankan ibadah salat tarawih dengan khusyuk. Jemaah tetap mematuhi protokol kesehatan karena masih masih pandemi Covid-19.

Menurut KH Ali Wafa, penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak 1826.

“Penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi’i yang sudah dijalankan 195 tahun yang lalu,” katanya.

Sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya. Pihak ponpes juga sudah bisa menentukan awal puasa tahun 2022.

“Awal Ramadan tahun 2020 jatuh pada hari Kamis, sehingga lima hari dari awal puasa tahun lalu yakni Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin dimulainya awal Ramadan tahun ini,” katanya.

Pada tahun 2020, Pesantren Mahfilud Dluror juga berpuasa lebih awal dibandingkan pemerintah karena menggunakan acuan kitab salaf itu. “Kami berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror tersebut juga dihargai umat muslim lainnya, namun selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam,” ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) juga akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadan 1442 H yang berdasarkan pengamatan hilal di seluruh Indonesia hari ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini