Mantul, KADI Selidiki Praktik Dumping Produk Baja Asal China dan Vietnam

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) mulai melakukan penyelidikan antidumping (persaingan yang tak sehat) atas produk impor baja lapis aluminium seng (BJLAS) asal China dan Vietnam. Penyelidikan tersebut sudah dimulai  Senin 26 Agustus 2019.

Ketua KADI Bachrul Chairi mengatakan informasi dimulainya penyelidikan tersebut sudah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Mereka adalah industri dalam negeri, importir, eksportir, serta perwakilan pemerintah negara yang dituduh.

“Pihak yang berkepentingan dalam kasus itu diberikan kesempatan menyampaikan tambahan informasi, tanggapan secara tertulis, dan/atau permintaan dengar pendapat (hearing) yang berkaitan dengan penyelidikan dan kerugian,” ujar Bachrul dalam keterangan resmi yang diterima Mata Indonesia News, Selasa 29 Agustus 2019.

Dasar hukum penyelidikan tersebut adalah Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan dan Tindakan Pengamanan Perdagangan.

Selain itu, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 76/M-DAG/PER/12/2012 tentang Tata Cara Penyelidikan dalam Rangka Pengenaan Tindakan Antidumping dan Tindakan Imbalan.

Ditambah Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53/M-DAG/PER/9/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 76/M-DAG/PER/12/2012.

Perlu diketahui selama tiga tahun terakhir total impor Indonesia untuk produk BJLAS asal China dan Vietnam mengalami peningkatan 27 persen.

Angkat total impor dari kedua negara tertuduh pada 2018 tercatat 748.400 Metrik Ton (MT), meningkat pesat sejak 2016 yang hanya mencatat impor  463.375 MT.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini