MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung penuh adanya gerakan ekonomi pesantren yang dinamakan One Pesantren One Product (OPOP). Hal itu bertujuan untuk membantu mendongkrak kesenjangan para pelaku ekonomi.
Sampai saat ini program tersebut sudah berjalan di Jawa Timur dan baru-baru ini melebar ke wilayah Jawa Barat.
Program OPOP Jatim ini terbentuk dari kolabolasi antara koperasi pondok pesantren forum bisnis, pengusahan alumni pesantren dan Kadin,†ujarnya seperti diberitakan CNNIndonesia, pada Jumat, 24 Januari 2020.
Selain itu, Ma’ruf Amin menargetkan 1 juta santripreneur dan pengusaha serta mengeluarkan 1000 produk unggulan untuk lima tahun ke depan. Untuk tahun ini, ia menargetkan 200.000 santripreuneur dan 200 produk unggulan.
Sejak 2019, (kita) memiliki target menciptakan 1 juta satripreneur dan 1.000 produk unggulan (barang ata jasa) pada tahun 2023,” katanya.
Seperti diketahui, dalam kampanye Pilpres 2019 lalu, Ma’ruf Amin kerap menyerukan isu ekonomi kerakyatan berbasis pesantren.
Bahkan Ma’ruf sendiri pernah memplopori konsep bertajuk ‘Gus Iwan’ yang diambil dari akronim ‘Santri Bagus Pintar Ngaji dan Juga Usahawan’.
Untuk mengembangkan konsep tersebut upaya itu merupakan bagian dari program eknomi yang digagas pada pipres 2019. Menurutnya, di era baru ini harus lebih memperhatikan ekonomi menengah ke bawah.
Ma’ruf berharap dengan adanya program tesebut dapat lebih mensejahterakan para santri dan mengembangkan usaha pesantren secara mandiri.
Apabila gerakan ini terus dikembangkan, didampingi, difasilitasi, dan dikolaborasikan antara berbagai pemangku kepentingan dengan jumlah pesantren sebanyak 27.000 dengan 3,6 juta santri, maka akan menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang strategis dan dapat mengupayakan kesejahteraan umum,” ujarnya. (Kris/Fitria)
