Mantap, Inggris Setujui Pil untuk Mengobati Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pemerintah Inggris terus berinovasi dalam menciptakan pengobatan Covid-19. Negeri Ratu Elizabeth itu menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan pil untuk mengobati Covid-19.

Pil antivirus Covid-19 tersebut dikembangkan bersama oleh Merck & Co Inc yang berbasis di Amerika Seriakt (AS) dan Ridgeback Biotherapeutics.

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) merekomendasikan obat, molnupiravir, untuk digunakan pada orang dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang dan setidaknya satu faktor risiko untuk mengembangkan penyakit parah, seperti obesitas, diabetes usia tua, dan penyakit jantung.

“Pil ini akan diberikan sesegera mungkin setelah tes menyatakan positif Covid-19 dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala,” demikian pernyataan regulator kesehatan Inggris, mengutip data klinis, melansir Reuters, Jumat, 5 November 2021

Perawatan untuk mengatasi pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 5,2 juta jiwa di seluruh dunia, sejauh ini berfokus terutama pada vaksin. Pilihan lain, termasuk remdesivir antivirus infus Gilead dan deksametason steroid generik, umumnya hanya diberikan setelah pasien dirawat di rumah sakit.

Molnupiravir dari Merck telah diawasi dengan ketat sejak data bulan lalu menunjukkan obat itu dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko mengembangkan Covid-19 parah ketika diberikan pada awal penyakit.

Profesor Stephen Powis, Direktur Medis Nasional untuk National Health Service (NHS) di Inggris, mengatakan obat itu akan diberikan kepada pasien dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi saat Inggris memasuki salah satu musim dingin paling menantang yang pernah ada.

Peluncuran yang lebih luas akan mengikuti jika secara klinis dan hemat biaya dalam mengurangi rawat inap dan kematian, tambahnya.

“Kami sekarang bekerja di seluruh pemerintah dan NHS untuk segera mendapatkan perawatan ini untuk pasien pada awalnya melalui studi nasional sehingga kami dapat mengumpulkan lebih banyak data tentang bagaimana antivirus bekerja pada populasi yang sebagian besar divaksinasi,” kata menteri vaksin Inggris Maggie Throup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini