MAG 4, Senjata Paling Garang Milik Sabhara Polri

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Beberapa waktu lalu Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperkenalkan senjata api baru bernama MAG 4. Senjata ini merupakan buatan industri pertahanan dalam negeri PT Pindad.

Pistol berbobot 910 gram ini digunakan personil Polisi lalulintas dan Sabhara untuk menjaga keamanan di lapangan. Tak tanggung-tanggung, Pindad memproduksi 5.000 pucuk untuk penguatan alutsista Polri.

Jika dilihat, basic desain MAG 4 mirip pistol G2 combat. Perbedaannya terletak pada panjang larasnya, yakni untuk MAG 4 hanya 4 inci.

Kehadiran senjata ini diharapkan mempermudah anggota Reserse. Apalagi MAG 4 adalah senjata yang mudah disimpan dibalik jaket.

Secara fisik, MAG 4 memiliki panjang 190mm, tingginya 136mm, dan memiliki berat 910 gram dalam keadaan kosong/ tanpa peluru yang berada di magazine.

Tingkat akurasi tembakan berada pada jarak 15 meter dengan menggunakan peluru tipe MU-1TJ alias peluru tajam. Senjata MAG 4 ini pun sudah disempurnakan bagian serration atau garis-garis yang mempermudah pengguna untuk mengokang pistolnya.

Kemudian bentuk dari slide senjata MAG 4 buatan Pindad terlihat sangat keren dan kekinian. Warna senjata dilabur dengan warna gurun (Tan) dan handgrip bewarna hitam maka terlihat sangat tactical, seperti yang terlihat pada film hollywood pada umumnya.

Selain keren, dalam penggunaan MAG juga diberikan beberapa kelebihan. Seperti pada bagian bawah laras dilengkapi dengan rail yang dapat digunakan untuk memasang infra red dan senter.

Selain itu, MAG 4 juga sudah menggunakan standar internasional. Yaitu post and notch yang bisa digeser ke kanan dan kiri untuk menyesuaikan dengan arah, kecepatan dan kekuatan angin.

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini