Luhut: Larangan Mudik Diatur Secara Militer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persiapan larangan mudik bagi masyarakat Indonesia tahun ini dilakukan dengan proses militer.

Menurut Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan pelaksanaan larangan mudik tersebut sudah dipersiapkan sejak lama baik dalam hal distribusi logistik, sosialisasi dan latihan-latihan semua dilakukan secara militer.

Luhut menjelaskan bahwa keputusan pelarangan mudik itu tidak diambil secara tergesa-gesa, karena pemerintah memiliki strategi.

“Jadi strategi pemerintah adalah strategi yang bertahap, kalau bahasa keren militernya saya sebut bertahap, bertingkat, dan berlanjut,” kata Luhut Selasa 21 April 2020.

Luhut menegaskan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan, Polri, TNI dan kementerian/lembaga terkait akan segera melakukan langkah-langkah teknis operasional di lapangan, termasuk memastikan arus logistik.

Dia menegaskan jalan tol akan diutamakan untuk angkutan logistik, kesehatan, perbankan dan sebagainya.

Larangan mudik ini berlaku untuk wilayah Jabotabek dan wilayah-wilayah yang sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan juga wilayah yang masuk zona merah Covid19.

Transportasi massal di Jabodetabek seperti Kereta Rel Listrik (KRL), menurut juga tetap akan jalan hanya diprioritaskan untuk para pekerja bidang tertentu. Misalnya petugas kebersihan, pekerja rumah sakit dan sebagainya.

Hingga Senin 20 April, jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 6.760 kasus dengan 747 orang dinyatakan sembuh dan 590 orang meninggal dunia dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 16.343 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 181.770 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini