Legalkan Ganja, 27 Ribu Lapangan Pekerjaan Bakal Tersedia

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Jerman berencana melegalkan ganja dan mengizinkan penjualannya untuk tujuan rekreasi. Kesepakatan ini merupakan hasil dari koalisi untuk pemerintah baru yang dibuat oleh tiga pihak, yakni Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah, Demokrat Bebas Hijau, dan Libertarian Bebas (FDP).

Sementara Italia, Belanda, dan Luksemburg telah lebih dulu mengeluarkan izin legal ganja untuk rekreasi. Di Luksemburg, warga 18 tahun ke atas bahkan diperbolehkan untuk menggunakan ganja dan setiap rumah tangga juga dibolehkan menanam hingga empat pohon ganja untuk dikonsumsi secara pribadi.

Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah, Demokrat Bebas Hijau, dan Libertarian Bebas (FDP) setuju untuk memperkenalkan undang-undang selama masa jabatan empat tahun mereka untuk menciptakan distribusi ganja yang terkendali di toko-toko berlisensi.

“Kami akan mengevaluasi undang-undang (gulma) setelah empat tahun untuk dampak sosial,” bunyi pakta tersebut, melansir Reuters, Kamis, 25 November 2021.

Pembuat kebijakan dan spesialis sektor mengatakan legalisasi dapat mengurangi aktivitas di pasar gelap, di mana tidak ada kontrol kualitas. Itu juga bisa membebaskan sumber daya polisi yang dihabiskan untuk menuntut penggunaan ganja dan meningkatkan pendapatan pajak untuk pencegahan dan terapi kecanduan.

Contoh Jerman dapat menginspirasi negara-negara Eropa lainnya, sementara Amerika Serikat telah melihat peluang bisnis besar dalam tren legalisasi ganja yang penggunaannya meningkat selama penguncian.

“Jerman akan memiliki peran perintis,” kata Florian Holzapfel, pendiri perusahaan ganja Jerman Cantourage, yang mengimpor gulma dan memprosesnya untuk penggunaan obat.

“Penting untuk menjadi kisah sukses karena itu akan membuka jalan bagi negara lain untuk menerapkan undang-undang serupa,” sambungnya.

Melegalkan ganja dapat membawa pendapatan pajak tahunan Jerman dan penghematan biaya sekitar 4,7 miliar Euro dan menciptakan sebanyak 27.000 pekerjaan baru, sebuah survei yang diterbitkan pekan lalu.

Pasar Eropa diproyeksikan tumbuh menjadi 3,2 miliar Euro pada 2025, naik dari 403 juta Euro pada akhir 2021, menurut laporan European Cannabis Report oleh firma riset Prohibition Partners.

Pertumbuhan seperti itu dapat mendorong perusahaan ganja besar Amerika Serikat dan Kanada, serta industri Jerman yang masih muda. Namun, Holzapfel mengatakan akan sulit bagi Jerman untuk menjadi negara produsen besar karena biaya overhead yang tinggi dan cuaca buruk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini