Kunjungi Klub Malam, Warga Jepang Sebut Anggota Parlemen Bodoh

Baca Juga

MATAINDONESIA, INTERNASIONAL – Warga Jepang murka dengan kelakuan anggota parlemen dari partai koalisi yang menyambangi klub malam. Seorang warga secara frontal menyebut anggota parlemen tersebut bodoh.

Sedangkan warga lain mengatakan, para publik figure yang menyambangi klub malam di tengah perjuangan Negeri Sakura mengekang penyebaran pandemi virus corona, layak untuk diberhentikan. Amarah ini para warga Jepang luapkan di media sosial Twitter.

“Mereka sangat bodoh. Apakah mereka tidak memikirkan apa yang mereka lakukan dan bagaimana publik melihatnya? Kalau tidak, mereka tidak memenuhi syarat untuk mewakili publik,” tulis seorang warga Jepang.

“Ini hanya masalah waktu sebelum kemarahan publik meledak. Saya tidak ingin membayar uang tunai sebesar 100 ribu Yen. Saya ingin mereka berhenti,” tulis seorang warga Jepang lainnya.

Akibat kelakuan para anggota parlemen, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga pun meminta maaf atas ulah anggota parlemen dari partai koalisinya. Ia mengatakan, tindakan anggota parlemen tersebut memalukan dan tidak patut dicontoh.

Pemerintah Jepang sendiri berulang kali meminta warganya untuk menghindari acara yang tidak penting demi mengekang penyebaran virus corona.

Perilaku para anggota parlemen Jepang ini jelas kian memperburuk citra dan popularitas Suga karena ketidakpuasan masyarakat terhadap langkah yang diterapkannya soal penangan pandemi. Para kritikus mengatakan bahwa Perdana Menteri Suga terlalu lambat dan inkonsisten.

“Saya sangat menyesal, hal ini terjadi ketika kami meminta orang untuk tidak makan di luar setelah jam 8 malam dan untuk menghindari acara yang tidak penting, tidak mendesak. Setiap anggota parlemen harus berperilaku untuk mendapatkan pemahaman publik,” tutur Suga, melansir Reuters, Rabu, 27 Januari 2021.

Jepang bulan ini menetapkan keadaan darurat di Tokyo dan daerah lain untuk menjinakkan peningkatan kasus virus corona. Tindakan tersebut mencakup permintaan agar restoran dan bar tutup pada pukul 8 malam, meski tidak ada sanksi untuk mereka yang melanggar peraturan tersebut.

“Perilaku saya ceroboh saat kami meminta orang untuk bersabar,” kata Jun Matsumoto, anggota parlemen senior dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, kepada wartawan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini