Klub-klub Inggris Keluar dari Liga Super Eropa karena Tekanan Politik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Juventus Andrea Agnelli menyayangkan keluarnya enam klub raksasa Inggris dari Liga Super Eropa.

Ia menduga, penyebab utama keluarnya enam klub tersebut adalah karena tekanan politik dari pemerintah Inggris.

Enam klub asal Liga Inggris yang dimaksud adalah Chelsea, Manchester United, Liverpool, Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.

Sebelumnya, Inter Milan dan Atletico Madrid juga sudah menyatakan tidak jadi bergabung. Sementara AC Milan, telah menerbitkan rilis resmi, namun belum mengambil sikap, apakah ikut keluar atau tetap bertahan.

Artinya, hanya tersisa tiga klub yang masih bertahan untuk tetap menggelar Liga Super Eropa, yakni Real Madrid, Juventus, dan Barcelona.

“Saya tetap yakin dengan proyek ini, tapi tidak berpikir bahwa ini masih bisa berjalan,” kata Agnelli, seperti dikutip dari Reuters, Kamis 22 April 2021.

Menurut Agnelli, pemerintah Inggris, khususnya Perdana Menteri Boris Johnson tampaknya sudah menebar ancaman untuk klub-klub di negeri Ratu Elizabeth tersebut, melalui undang-undang.

“Saya memiliki spekulasi sejauh ini bahwa jika enam tim akan memisahkan diri dan mengancam EPL, politik akan melihat itu sebagai serangan terhadap Brexit dan skema politik mereka,” ujar Agnelli.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini