Keputusan AS Tarik Pasukan di Afganistan Dinilai Terlalu Cepat

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Kepala utusan perdamaian Afganistan, Abdullah Abdullah mengatakan keputusan Amerika Serikat menarik pasukan dari Afganistan terlalu cepat. Pasalnya, Afganistan masih berjuang mencapai perdamaian dan keamanan di tengah konflik yang sedang berlangsung.

“Ini merupakan keputusan pemerintah AS dan kami menhormatinya. Preferensi kami adalah bahwa dengan kondisi yang membaik, ini seharusnya terjadi,” kata Abdullah mengenai keputusan AS yang ingin menarik pasukan di Afganistan pada Januari 2021, melansir Associated Press, Senin, 23 November 2020.

Pejabat Menteri Pertahanan AS, Christopher Miller mengatakan bahwa Washington akan mengurangi jumlah pasukan di Irak dan Afganistan menjadi 2,500. Hal ini sejalan dengan janji Presiden AS Donald Trump untuk membawa pulang pasukan AS.

Akan tetapi keputusan Presiden Donald Trump menarik pasukan, disambut kecewa para pejabat Afganistan, mengingat para militan Taliban masih melancarkan serangan dan pemberontakan terhadap pasukan pemerintah.

Washington menandatangani kesepakatan dengan Taliban pada Februari untuk membuka dialog dan penarikan pasukan. Paman Sam memperjuangkan kesepakatan tersebut sebagai peluang terbaik Afganistan untuk perdamaian abadi.

“Ini tidak seperti yang kami inginkan,” sambungnya.

Dalam wawancara dengan The Associated Press, Abdullah juga membahas terkait laporan militer Australia. Di mana ditemukan bukti bahwa pasukan khusus Negeri Kanguru secara ilegal membunuh 39 warga sipil di Afganistan. Ia pun menyambut baik keputusan otoritas Australia mengejar para pelaku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini